Ponorogo, tvOnenews.com - Dari hasil pengecekan sejumlah sungai yang tersebar di sejumlah kecamatan, pihak BPBD Kabupaten Ponorogo menemukan sedikitnya sembilan tanggul sungai yang mengalami kerusakan dan jebol hingga menyebabkan bencana banjir yang menerjang sedikitnya 13 desa dan kelurahan yang tersebar di beberapa kecamatan di Ponorogo kemarin.
Sementara itu tanggul sungai yang mengalami kerusakan cukup parah juga terjadi di Kelurahan Patihan, Surodikraman, kecamatan Ponorogo. Sedangkan tanggul sungai yang pertama kali ambrol terjadi di sungai Desa Grogol, Kecamatan Sawoo, untuk Desa Bedi Wetan, dan Bajang, Kecamatan Balong, kerusakannya tidak begitu parah.
Setelah dilakukan pendataan ke sembilan tanggul yang jebol akan segera ditutup secara kedaruratan, dengan tujuan untuk mengantisipasi banjir susulan yang lebih parah mengingat saat ini curah hujan yang mengguyur Ponorogo relatif tinggi, kondisi tersebut akan semakin parah jika air kiriman dari dataran tinggi.
Kalaksa BPBD Kabupaten Ponorogo, saat dikonfirmasi sejumlah media menjelaskan, dari hasil kaji cepat ditemukan sembilan tanggul yang rusak dan untuk mengantisipasi banjir susulan dan banjir tidak semakin meluas, tanggul yang jebol langsung ditutup secara darurat.
"(Tanggul jebol) ditutup secara kedaruratan sambil secara sempurna kita kaji dibangun dengan metode apa, yang jelas tanggul yang jebol secepatnya ditutup," tutur Masun.
Masun menambahkan untuk menutup secara darurat tanggul yang jebol, akan dipasang karung berisi pasir, bronjong, sesek atau anyaman bambu. Hal ini dilakukan agar tidak terjadi luapan besar ketika air sungai kembali meluap.
Sementara itu dari hasil kaji cepat team Relawan BPBD, akibat banjir yang menerjang Ponorogo kemarin, sedikitnya tiga rumah warga rusak, selain itu sejumlah fasilitas umum serta saat ini masih terdapat banjir yang menggenang ratusan hektare sawah di wilayah Kecamatan Balong, Kauman serta Jetis.
Sedangkan untuk 250 pengungsi yang ada di Pendopo Kabupaten sudah kembali ke rumah masing-masing. (asn/far)
Load more