"Saya harap masyarakat jangan lengah, tetap disiplin Prokes. Saya memprediksi gelombang ketiganya nanti lebih parah lonjakan yang terpapar Covid-19, bisa lebih dari omicron," tandasnya.
Sementara Kepala Sekolah SMAN 1 Pamekasan, Moh Arifin membenarkan dua siswanya dan satu orang guru terpapar Covid-19 pasca dilakukan sistem pembelajaran tatap muka.
"Di sekolah kami SMAN 1 hanya 3 orang yang terkonfimasi postif Covid-19, namun sudah dilakukan isoman. Kondisinya saat ini sudah mulai membaik dan sehat," ucap Kepala Sekolah SMAN 1 Pamekasan, Moh Arifin saat dikonfirmasi melalu via WhatsApp.
Kata Arifin, aktifitas di SMAN 1 Pamekasan sementara ini dihentikan dan dilakukan sistem pembelajaran secara daring untuk mencegah penularan terhadap guru dan para siswa lainnya.
"Pembelajaran siswa masih online sampai Sabtu nanti," terangnya.
Pihaknya, saat ini masih berkoordinasi dengan Tim Satgas Kabupaten dan pihak terkait untuk dilakukan tindakan, agar rantai penularan Covid-19 bisa diatasi dengan cepat.
Kabupaten Pamekasan saat ini sudah masuk wilayah PPKM level 2 di Jawa Timur dan percepatan vaksinasi bagi siswa sudah dilakukan, namun dinilai masih kurang efektif. Terbukti dengan adanya belasan siswa dan satu orang guru positif serta melonjaknya kasus Covid-19 di Pamekasan yang sampai hari ini terus meningkat. (Verros/hen)
Load more