Pamekasan, Jawa Timur - SMAN 1 dan SMAN 3 Pamekasan, Madura, menjadi klaster Covid-19, setelah belasan siswa dan satu orang guru terkonfimasi positif Covid-19.
Belasan siswa positif Covid-19 pasca dilakukan sistem pembelajaran tatap muka sejak dikeluarkannya surat dari Kemendikbud RI bagi wilayah yang masuk PPKM level 3 bisa melakukan pembelajaran tatap muka atau PTM.
Ketua Penanganan Covid-19 RSUD Smart Pamekasan, dr Syaiful Hidayat mengatakan, gelombang Covid-19 saat ini di Pamekasan mulai naik. Terbukti ada 14 siswa di SMAN 3 Pamekasan terkonfirmasi positif dan di SMAN 1 ada 2 siswa serta 1 guru juga terkonfirmasi positif Covid-19.
"14 siswa di SMN 3 terkonfirmasi positif Covid-19 hasil tracing oleh dinas kesehatan dan di SMAN 1 Pamekasan setelah dilakukan tracing dari 11 siswa, 2 siswa dan 1 guru terkonfirmasi positif Covid-19," kata dr Syaiful Hidayat, Kamis (17/02/2022).
Memurut dr Syaiful, belasan siswa dan satu guru yang positif saat ini sudah menjalani isolasi mandiri.
"Akibat dari belasan siswa yang postif, pihak Dinas Kesehatan Pamekasan saat ini melakukan tracing kepada orang- orang yang sempat kontak erat dan merekomendasikan kepada Dinas Pedidikan dan Kebudayaan Pamekasan untuk meliburkan sementara," terangnya.
Dr Syaiful meminta kepada masyarakat Pamekasan untuk tetap disiplin penerapan protokol kesehatan. Karena dari gelombang satu hingga gelombang kedua saat ini banyak warga yang terpapar Covid-19.
"Saya harap masyarakat jangan lengah, tetap disiplin Prokes. Saya memprediksi gelombang ketiganya nanti lebih parah lonjakan yang terpapar Covid-19, bisa lebih dari omicron," tandasnya.
Sementara Kepala Sekolah SMAN 1 Pamekasan, Moh Arifin membenarkan dua siswanya dan satu orang guru terpapar Covid-19 pasca dilakukan sistem pembelajaran tatap muka.
"Di sekolah kami SMAN 1 hanya 3 orang yang terkonfimasi postif Covid-19, namun sudah dilakukan isoman. Kondisinya saat ini sudah mulai membaik dan sehat," ucap Kepala Sekolah SMAN 1 Pamekasan, Moh Arifin saat dikonfirmasi melalu via WhatsApp.
Kata Arifin, aktifitas di SMAN 1 Pamekasan sementara ini dihentikan dan dilakukan sistem pembelajaran secara daring untuk mencegah penularan terhadap guru dan para siswa lainnya.
"Pembelajaran siswa masih online sampai Sabtu nanti," terangnya.
Pihaknya, saat ini masih berkoordinasi dengan Tim Satgas Kabupaten dan pihak terkait untuk dilakukan tindakan, agar rantai penularan Covid-19 bisa diatasi dengan cepat.
Kabupaten Pamekasan saat ini sudah masuk wilayah PPKM level 2 di Jawa Timur dan percepatan vaksinasi bagi siswa sudah dilakukan, namun dinilai masih kurang efektif. Terbukti dengan adanya belasan siswa dan satu orang guru positif serta melonjaknya kasus Covid-19 di Pamekasan yang sampai hari ini terus meningkat. (Verros/hen)
Load more