LIVESTREAM
img_title
Tutup Menu
News Bola Daerah Sulawesi Sumatera Jabar Banten Jateng DI Yogya Jatim Bali
Wacana Pilkada Dipilih DPRD
Sumber :
  • tim tvone - sandi irwanto

Wacana Pilkada Dipilih DPRD kembali Memanas, Ini Penjelasan Pakar Hukum Tata Negara

Wacana pemilihan kepala daerah atau pilkada dipilih langsung oleh DPRD kembali memanas.

Kamis, 19 Desember 2024 - 14:21 WIB

Surabaya, tvOnenews.com - Wacana pemilihan kepala daerah atau pilkada dipilih langsung oleh DPRD kembali memanas. Apalagi, Presiden Prabowo Subianto mengusulkan terkait mekanisme pilkada dipilih langsung DPRD karena sejumlah pertimbangan.
 
Pakar Hukum Tata Negara menyebut ada lima faktor yang membuat isu ini kembali bergulir dan menjadi kontroversi. Apa saja faktor itu? 

Pakar Hukum Tata Negara Universitas 17 Agustus Surabaya Dr Hufron, SH MH menjelaskan terkait konstitusionalitas usulan Presiden Prabowo ini. Ia menjelaskan bahwa Pasal 18 ayat 4 UUD 1945 menyatakan kepala daerah dipilih secara demokratis. Istilah "demokratis" tersebut, menurutnya, dapat dimaknai sebagai pemilihan langsung oleh rakyat maupun melalui perwakilan, seperti DPRD.

"Dalam teori, ini disebut sebagai open legal policy, artinya kebijakan terbuka. Baik pemilihan langsung maupun melalui DPRD, keduanya sama-sama demokratis asalkan prosesnya transparan, jujur, dan berintegritas," ungkap Hufron.

Lebih lanjut, ia menyebutkan bahwa sejak 2004, Indonesia telah menerapkan Pilkada langsung selama empat periode. Namun, evaluasi diperlukan untuk menentukan apakah mekanisme ini masih relevan dengan prinsip demokrasi Pancasila dan apakah lebih efektif dibandingkan sistem lainnya.

Baca Juga :

Menurut Hufron, terdapat lima alasan utama mengapa usulan Pilkada melalui DPRD muncul kembali. Pertama, Pilkada langsung dianggap membutuhkan biaya politik yang sangat tinggi, baik dari sisi APBN/APBD maupun dari pasangan calon. Kedua, Pilkada langsung kerap dikaitkan dengan praktik money politics, yang menciptakan pemerintahan koruptif.

"Sebanyak 492 kepala daerah terkena OTT KPK. Ini menunjukkan bahwa biaya tinggi dalam Pilkada langsung berimplikasi pada korupsi," katanya.

Ketiga, konflik horizontal di beberapa daerah sering terjadi akibat Pilkada langsung, seperti yang terjadi di Sampang. Keempat, tidak ada jaminan bahwa kepala daerah terpilih melalui Pilkada langsung memiliki kapasitas atau integritas yang baik. Terakhir, tingkat partisipasi publik dalam Pilkada cenderung menurun, seperti terlihat pada Pilkada 2020 yang hanya mencapai 70,72 persen.

Dalam penelitian yang dilakukan LIPI, ada usulan untuk menerapkan desentralisasi asimetris. Artinya, mekanisme Pilkada dapat disesuaikan dengan kondisi daerah. Bagi daerah dengan kemampuan fiskal dan tingkat literasi tinggi, Pilkada langsung dapat tetap dilakukan. Namun, untuk daerah dengan fiskal rendah dan literasi terbatas, Pilkada melalui DPRD bisa menjadi opsi.

"Gubernur sebenarnya adalah perwakilan pemerintah pusat. Oleh karena itu, untuk daerah tertentu, kepala daerah bisa saja dipilih oleh DPRD atau bahkan diangkat oleh pemerintah pusat," tambah Hufron.

Namun, mekanisme Pilkada melalui DPRD juga tidak luput dari kritik. Praktik politik uang berpotensi tetap ada, meski dalam skala berbeda. Dr. Hufron menyebut, jika Pilkada langsung rawan praktik politik uang secara "eceran," Pilkada melalui DPRD justru membuka peluang "grosir". Oleh karena itu, diperlukan komitmen dari partai politik untuk memastikan proses pemilihan berlangsung adil dan transparan.

"Intinya, baik Pilkada langsung maupun melalui DPRD, keduanya memiliki kelebihan dan kekurangan. Yang terpenting adalah prosesnya demokratis dan menghasilkan pemimpin yang berintegritas," tegas Hufron.

Usulan ini menimbulkan beragam pendapat di kalangan masyarakat. Sebagian mendukung karena dianggap lebih hemat biaya dan mengurangi konflik horizontal. Namun, tidak sedikit pula yang menolak karena dinilai bertentangan dengan prinsip kedaulatan rakyat.

Dengan wacana ini, Indonesia kembali dihadapkan pada pilihan besar: mempertahankan Pilkada langsung atau mengadopsi sistem baru yang dianggap lebih efisien. Keputusan akhir ada di tangan pemerintah dan DPR, dengan harapan menghasilkan sistem yang paling sesuai dengan kebutuhan bangsa. (msi/hen)

Komentar
Berita Terkait
Topik Terkait
Saksikan Juga
Jangan Lewatkan
Usai Diperiksa Polisi Terkait Kasus Judi Online di Kemenkomdigi, Budi Arie Setiadi Ngaku Difitnah

Usai Diperiksa Polisi Terkait Kasus Judi Online di Kemenkomdigi, Budi Arie Setiadi Ngaku Difitnah

Eks Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Budi Arie Setiadi rampung menjalani pemeriksaannya di Bareskrim Polri terkait kasus beking situs judi online yang melibatkan pegawai Kemenkomdigi.
Media Vietnam: Takut Timnas Indonesia Tersingkir dari Piala AFF 2024, Shin Tae Yong Ajukan Permohonan dan Berakhir Pahit

Media Vietnam: Takut Timnas Indonesia Tersingkir dari Piala AFF 2024, Shin Tae Yong Ajukan Permohonan dan Berakhir Pahit

Media Vietnam membuat judul sebuah artikel cukup provokatif jelang pertandingan Timnas Indonesia melawan Filipina pada laga menentukan di Piala AFF 2024, Sabtu.
One Piece Jalin Kolaborasi dengan Karya Animasi Asal Indonesia, Ini Targetnya

One Piece Jalin Kolaborasi dengan Karya Animasi Asal Indonesia, Ini Targetnya

Kolaborasi One Piece ini didorong oleh keinginan pihaknya untuk mempertemukan budaya populer Jepang dengan Indonesia.
Rupiah Anjlok Karena Penggeledahan di Kantor BI oleh KPK? Begini Jawaban Versi DPR

Rupiah Anjlok Karena Penggeledahan di Kantor BI oleh KPK? Begini Jawaban Versi DPR

Pelemahan rupiah murni karena masalah...
Padahal Piala AFF 2024 Tidak Masuk Agenda Resmi FIFA, Kok Ranking Timnas Indonesia Bisa Melorot? Ternyata Ini Alasannya

Padahal Piala AFF 2024 Tidak Masuk Agenda Resmi FIFA, Kok Ranking Timnas Indonesia Bisa Melorot? Ternyata Ini Alasannya

Ini alasan ranking FIFA Timnas Indonesia turun padahal Piala AFF 2024 tidak termasuk agenda resmi FIFA.
Peringati HKSN 2024, Mensos Hadiri Penyaluran Bansos PKH Sembako di Kantorpos Sleman

Peringati HKSN 2024, Mensos Hadiri Penyaluran Bansos PKH Sembako di Kantorpos Sleman

Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf dan Wakil Menteri Sosial Agus Jabo Priyono serahkan langsung bantuan Program Sembako dan Program Keluarga Harapan (PKH) ke 180 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) di Kantor Pos Sleman.
Trending
Gawat! Regulasi AFF Bikin Timnas Indonesia Gagal Lolos Semifinal sekalipun Menang atas Filipina jika Myanmar Raih Hasil Ini saat Lawan Vietnam 

Gawat! Regulasi AFF Bikin Timnas Indonesia Gagal Lolos Semifinal sekalipun Menang atas Filipina jika Myanmar Raih Hasil Ini saat Lawan Vietnam 

Terganjal regulasi Federasi Sepak Bola ASEAN (AFF), Timnas Indonesia akan gagal lolos ke semifinal sekalipun menang atas Filipina jika Myanmar meraih hasil ini saat melawan Vietnam.
Mantan Pelatih Malaysia Terheran-heran Lihat Timnas Indonesia Jadi Sorotan Dunia, Malah Bilang Kalau Level Skuad Garuda itu Sebenarnya...

Mantan Pelatih Malaysia Terheran-heran Lihat Timnas Indonesia Jadi Sorotan Dunia, Malah Bilang Kalau Level Skuad Garuda itu Sebenarnya...

Inilah respons jujur mantan pelatih Malaysia, Ong Kim Swee, mengenai fenomena perkembangan pesat Timnas Indonesia yang semakin ramai diperbincangkan di dunia.
Pernyataan Tegas Keluarga Kiai Ageng Muhammad Besari soal Klaim Nasab Gus Miftah: Menjaga Nama Leluhur Kami Tak Disalahgunakan

Pernyataan Tegas Keluarga Kiai Ageng Muhammad Besari soal Klaim Nasab Gus Miftah: Menjaga Nama Leluhur Kami Tak Disalahgunakan

Pihak keluarga Kiai Ageng Muhammad Besari angkat bicara dan menjabarkan pengakuan yang diduga tak berdasar dari Gus Miftah, bahkan memberikan pesan tegas agar..
Vietnam Bicara Jujur soal Peluang Timnas Indonesia Lolos Piala Dunia, Tak Disangka Katanya Skuad Garuda Bakal...

Vietnam Bicara Jujur soal Peluang Timnas Indonesia Lolos Piala Dunia, Tak Disangka Katanya Skuad Garuda Bakal...

Media Vietnam secara mengejutkan bicara jujur soal nasib Timnas Indonesia bisa lolos ke Piala Dunia 2026, dengan berani menyebut bahwa Skuad Garuda bakal...
Kesombongan Media Vietnam Dibayar Kontan, Kemarin Sebut Timnas Indonesia yang akan Tersingkir, Kini Mereka yang Pusing

Kesombongan Media Vietnam Dibayar Kontan, Kemarin Sebut Timnas Indonesia yang akan Tersingkir, Kini Mereka yang Pusing

Sebelumnya media Vietnam yang ramal Timnas Indonesia asuhan Shin Tae-yong akan tersingkir dari Piala AFF 2024, namun kini Vietnam yang justru bisa tersingkir.
Timnas Indonesia Dibikin Deg-degan Lihat Pertandingan Filipina Vs Vietnam, Pasukan Shin Tae-yong Nyaris 'Tersingkir' di Piala AFF

Timnas Indonesia Dibikin Deg-degan Lihat Pertandingan Filipina Vs Vietnam, Pasukan Shin Tae-yong Nyaris 'Tersingkir' di Piala AFF

Timnas Indonesia mendapat kabar baik pada laga Filipina Vs Vietnam pada lanjutan laga Grup B Piala AFF 2024, lantaran skuad arahan pelatih Kim Sang-sik nyaris..
Kepastian Justin Hubner Gabung Timnas Indonesia di Piala AFF 2024 Terungkap, Shin Tae-yong Terima Kabar Buruk dari Bek Liga Inggris

Kepastian Justin Hubner Gabung Timnas Indonesia di Piala AFF 2024 Terungkap, Shin Tae-yong Terima Kabar Buruk dari Bek Liga Inggris

Pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong terima kabar buruk dari penggawa diaspora Garuda di Liga Inggris, Justin Hubner jelang matchday terakhir Piala AFF 2024.
Selengkapnya
Viral