Banyuwangi, tvOnenews.com – Pemilihan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Kabupaten Banyuwangi tahun 2024 telah usai. Komisi Pemilihan Umum (KPU) Banyuwangi, telah menetapkan pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Banyuwangi nomor urut 01 Ipuk Fiestiandani – Mujiono menjadi pemenangnya, Rabu (4/12) lalu.
Pasangan Ipuk-Muji meraup perolehan suara 52,11 persen. Sedangkan penantangnya paslon 02, Ali Makki Zaini- Ali Ruchi meraup 47,89 persen. Paslon Ipuk- Muji meraih 404.366 suara, sedangkan paslon Ali Makki-Ali Ruchi mendapat 371.688 suara. Sehingga dari perolehan suara ini, selisih perolehan suara kedua paslon yaitu 4,2 persen atau 32.678 suara.
Dengan partisipasi pemilih 59,2 persen di Pilkada Banyuwangi kali ini, mendapat kritikan dari PC PMII Banyuwangi. Dalam konferensi pers yang digelar Jumat (20/12) pagi, Ketua PC PMII Banyuwangi, M Hadadalwi Nasyafiallah membenarkan kalau sudah melakukan dengar pendapat dengan Komisi I DPRD Kabupaten Banyuwangi dan KPU Banyuwangi terkait dengan rendahnya partisipasi pemilih di Pilkada Banyuwangi, Rabu (18/12).
M Hadadalwi Nasyafiallah atau akrab dipanggil Nasya ini membeberkan kalau dalam dengar pendapat itu, KPU Banyuwangi menyampaikan hanya menggunakan anggaran sekitar Rp53 miliar dari dari total anggaran Rp90,2 miliar yang diterima. Sehingga ada penghematan sekitar Rp37 miliar.
“Kami menilai keefektifan penghematan anggaran itu apakah tepat. Karena lagi-lagi bahwa target kita semua adalah mengenai partisipasi memilih masyarakat yang harusnya meningkat dari pilkada 2020,” ujar Nasya.
Selain itu, lanjut Nasya, KPU Banyuwangi dinilai tidak memberikan solusi atau upaya untuk meningkatkan partisipasi pemilih dengan anggaran yang sudah disiapkan untuk pesta demokrasi 27 November 2024 kemarin.
“Kami menilai tidak adanya inovasi yang dilakukan KPU untuk mengapresiasi atau memberikan reward kepada pemilih yang sudah datang ke TPS. Misalnya disiapkan kendaraan untuk pemilih yang lokasi TPS nya jauh,” beber mahasiswa pascasarjana ini.
Load more