"Dari laporan KSOP (Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan) yang saya terima, lonjakan penumpang sampai hari ini belum terlalu tinggi. Namun, kami tetap mempersiapkan segala sesuatunya dengan baik untuk mengantisipasi kemungkinan lonjakan yang lebih besar," ujar Sigit.
Kapolri menambahkan, puncak arus mudik diperkirakan akan terjadi pada 26 dan 29 Desember 2024. Untuk itu, pihaknya telah berkoordinasi dengan seluruh stakeholder untuk memastikan kelancaran operasional kapal dan memastikan standar keselamatan penumpang.
“Kami pastikan kelancaran kapal dan sistem keselamatan penumpang, terutama pada tanggal 26 dan 29 Desember, untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan," tegas Sigit.
Ia juga menekankan pentingnya kesiapsiagaan dalam menghadapi potensi gangguan keamanan selama liburan akhir tahun, sebagaimana telah disampaikan Presiden Joko Widodo melalui arahan yang diterima oleh TNI dan Polri.
“Pada saat perayaan Tahun Baru, semua anggota harus siap siaga dan melaksanakan pengamanan dengan optimal,” kata Sigit.
Sementara itu, Panglima TNI Agus Subianto mengungkapkan, pihaknya juga telah mempersiapkan langkah-langkah antisipasi terkait cuaca ekstrem yang berpotensi mengganggu arus mudik. TNI-Polri akan berkolaborasi dengan BMKG, BNPB, dan Basarnas untuk mengantisipasi bencana hidrometeorologi, seperti hujan lebat yang bisa menyebabkan banjir atau longsor.
"Secara umum, cuaca diperkirakan akan mendung dengan potensi hujan tinggi. Kami juga telah melakukan rekayasa cuaca agar hujan turun di laut dan bukan di wilayah daratan, untuk mengurangi risiko bencana," ujar Agus.
Load more