Situbondo, Jawa Timur - Sedikitnya 14 sekolah di Kabupaten Situbondo ditutup sementara, setelah sejumlah siswa dan tenaga pendidiknya terpapar Covid-19. Sekolah yang ditutup, tidak berada dalam satu wilayah, namun tersebar di ujung timur, berbatasan dengan Kabupaten Banyuwangi dan Kabupaten Probolinggo.
Juru bicara Satgas Covid-19, Dadang Aries Bintoro mengatakan, perkembangan kasus Covid-19 di Kabupaten Situbondo terus melesat, sehingga ada beberapa sekolah yang terpaksa harus melakukan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ).
“Dari total 14 sekolah itu, terdiri dari 8 sekolah SD, 1 SMP, 2 SMA dan 3 SMK yang tersebar di beberapa wilayah di Kabupaten Situbondo. Dari 14 sekolah ini, Satgas Covid-19 Kabupaten melarang proses belajar mengajar dengan cara Pembelajaran Tatap Muka (PTM), dan proses belajar mengajar harus dengan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ),” ujar Dadang.
Menurutnya, untuk menekan laju penularan Covid-19, pemerintah daerah sudah melakukan beberapa hal. Diantaranya, menerapkan 3 T (Tracing, Testing, dan Treatment). Tracing itu melibatkan beberapa instansi terkait, mulai tingkat kecamatan, kelurahan, RT dan puskesmas. Saat ini rapat koordinasi baik secara daring maupun pertemuan biasa, dilakukan secara intens,
Satgas juga menginstruksikan 14 sekolah harus melaksanakan pembelajaran secara PJJ dan sekolah ditutup dari akses siapapun. Para guru dan murid yang terpapar harus menjalani isolasi mandiri di rumahnya masing-masing.
“Saya menghimbau tidak hanya kepada guru dan siswa, tetapi kepada seluruh masyarakat, untuk disiplin Prokes. Langkah yang paling mendasar adalah memakai masker dan menjauhi kerumunan,” pungkas Dadang.
Sementara itu,14 sekolah yang ditutup itu diantaranya SDN 1 Besuki, SDN 1 Jangkar, SDN 1 Kalianget, SDN 1 Kapongan, SDN 1 Wonorejo, SDN 2 Sumberanyar, SDN 2 Wonorejo, SDN 3 Wonorejo, SMP 1 Situbondo, SMA 2 Situbondo, SMK 2 Ibrahimi, SMKN 1 Banyuputih, SMKN 1 Panji. Total ada 46 anak, satu guru dan satu penjaga malam, yang termasuk orang tanpa gejala. (Hery Sampurno/hen)
Load more