Bojonegoro, tvOnenews.com – Dekat dengan aliran Sungai Bengawan Solo ternyata tidak menjamin ketersediaan air bersih. Kesulitan air bersih selama bertahun-tahun untuk kebutuhan rumah tangga menjadi keluhan warga Dusun Karangnongko, Desa Luwihaji, Kecamatan Ngraho.
Sebagai upaya mengatasi masalah tersebut, Pimpinan Cabang (PC) Fatayat Nahdlatul Ulama (NU) Bojonegoro bekerja sama dengan ExxonMobil Cepu Limited (EMCL) melalui Program Pengembangan Masyarakat (PPM) EMCL-SKK Migas. Program ini berhasil menemukan sumber air bersih yang kini sudah diserahkan kepada warga pada Jumat (22/11) lalu.
Kepala Desa Luwihaji, Muntohar, mengonfirmasi bahwa program dari PC Fatayat NU bersama EMCL berhasil menyediakan sumber air bersih yang telah disalurkan ke rumah-rumah warga.
“Sebenarnya sudah melakukan upaya untuk mendapatkan sumber air dari dulu, bahkan sempat mengajukan ke Pemkab tahun 2018 melalui program Pamsimas (Program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat), tapi belum berhasil karena airnya asin, tidak bisa dipakai minum,” jelas Kades Muntohar, Minggu (22/12).
“Alhamdulillah bantuan Exxon dan Fatayat berhasil mendapatkan air yang sumbernya bagus untuk kebutuhan rumah tangga warga,” tambahnya.
Ia menjelaskan bahwa dalam proses pencarian sumber mata air, tim harus melalui jalan setapak melewati hutan karena akses jembatan yang rusak tidak bisa dilalui.
“Alhamdulillah untuk kebutuhan air bersih sudah tercukupi bagi warga di sana, dan mereka tidak perlu lagi meminta bantuan dropping air dari BPBD,” ujar Kades Muntohar.
Camat Ngraho, Masirin, juga mengapresiasi program ini dan berharap warga desa dapat merawat hasil program agar dapat berkelanjutan. Sebanyak 400 kepala keluarga kini telah menikmati air bersih.
Perwakilan dari Bappeda Bojonegoro, Ramada HM, menyampaikan bahwa program penyediaan air bersih merupakan bagian dari RPJMD yang berkelanjutan hingga 20 tahun ke depan.
“Selanjutnya diharapkan terdapat pengelolaan program air bersih yang baik oleh HIPAM,” imbuhnya.
Ketua PC Fatayat NU Bojonegoro, Ifa Khoiria Ningrum, dalam acara serah terima program tersebut menyampaikan bahwa PC Fatayat memiliki kualifikasi yang sesuai untuk menjadi mitra pendamping program EMCL.
“Semoga program ini bermanfaat untuk masyarakat,” harapnya.
Perwakilan EMCL, Marshya C. Ariej, memberikan apresiasi atas kerja keras tim pelaksana yang didampingi PC Fatayat hingga program dapat diselesaikan sebelum akhir Desember, meskipun pekerjaan fisik baru dimulai awal November.
“EMCL sebagai pemrakarsa program selalu berkoordinasi dengan Pemerintah Kabupaten Bojonegoro dalam upaya pengembangan program air bersih,” ujar Marshya.
Ketua Tim Pelaksana (Timlak), Nanang Rianto, didampingi Manajer Program, Nova Nevila, melaporkan bahwa hasil program telah mencapai 100% dan diterima dengan senyuman bahagia oleh puluhan warga Dusun Karangnongko yang hadir.
Acara serah terima tersebut dirangkai dengan penanaman pohon untuk menjaga kelestarian lingkungan sebagai resapan air, serta pemotongan pita sebagai simbol peresmian. (dra/gol)
Load more