"Keduanya berperan sebagai otak pelaku tawuran. Sekaligus admin media sosial masing-masing perguruan," jelasnya.
"Untuk anggota lainnya berstatus wajib lapor. Sudah kami pulangkan ke orang tua masing-masing untuk dilakukan pembinaan," lanjutnya.
Eriq menjelaskan jika aksi tawuran dipicu kedua kelompok pesilat terlibat saling ejek hingga merencanakan tawuran antar kelompok.
"Sempat terlibat satu kali bentrok sebelum dihentikan warga. Dan berencana kembali melakukan tawuran di tempat lain," ungkapnya.
Dirinya pun menghimbau kepada masyarakat untuk memberikan perhatian lebih kepada anak-anaknya, terutama bagi remaja yang tergabung dalam perguruan silat.
"Untuk itu kepada orang tua agar selalu memberikan perhatian terhadap aktifitas putra-putrinya," tutupnya. (mhb/hen)
Load more