Lumajang, tvOnenews.com - Gunung Semeru (3676 Mdpl) di Kabupaten Lumajang, kembali terpantau mengalami erupsi, pada Sabtu (28/12).
Berdasarkan laporan Pos Pemantauan Gunung Api (PPGA) Semeru Liswanto, erupsi terjadi pada pukul 05.21 WIB dengan kolom abu teramati secara visual membumbung setinggi 1500 meter di atas puncak kawah dengan warga kolom abu kelabu tebal.
"Terjadi erupsi G. Semeru pada hari Sabtu, 28 Desember 2024, pukul 05:21 WIB dengan tinggi kolom abu teramati ± 700 m di atas puncak (± 4376 m di atas permukaan laut). Kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas sedang ke arah utara. Saat laporan ini dibuat, erupsi masih berlangsung," ungkap Liswanto dalam laporannya, Sabtu (28/12).
Sebelumnya, juga dilaporkan terjadi erupsi pada pukul 00.40 WIB dan 03.00 WIB, telah terjadi erupsi dengan tinggi kolom abu intensitas tebal setinggi 700 dan 400 meter di atas puncak kawah, dengan kolom letusan berwarna kelabu tebal mengarah ke utara.
Hingga saat ini tingkat aktivitas Gunung Semeru berada di level II atau waspada.
Dengan tingkat aktivitas Gunung Semeru yang waspada atau level 2 ini, pihak PVMBG tetap mengimbau warga untuk tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 8 kilometer dari puncak atau pusat erupsi.
Di luar jarak tersebut, masyarakat juga dilarang melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 13 kilometer dari puncak.
Warga juga dilarang beraktivitas dalam radius 5 km dari kawah/puncak Gunung Api Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu (pijar).
Waspada terhadap potensi Awan Panas Guguran (APG), guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai yang berhulu di puncak Gunung Api Semeru.
Sementara itu, koordinator Pos Pantau Curah Kobokan, Sugiyono menyatakan jika hingga saat ini belum diperoleh adanya laporan yang masuk terkait dampak yang ditimbulkan oleh intensitas letusan atau erupsi Gunung Semeru yang meningkat dalam beberapa hari terakhir ini.
"Kemungkinan hanya hujan abu vulkanik saja. Tapi sejauh ini belum sampai mengganggu aktivitas masyarakat," ujar Sugiyono.
Meskipun demikian, warga dihimbau untuk tetap waspada dan mematuhi semua rekomendasi yang telah diberikan petugas.
"Kami tetap mengingatkan warga terutama para penambang pasir untuk tetap waspada. Kenali tanda-tanda alam, segera tinggalkan aliran sungai jika sudah terjadi hujan," pungkasnya. (wso/hen)
Load more