Gresik, tvOnenews.com - Sempat menjadi tanda tanya, kini akhirnya terungkap kemana aliran uang yang mencapai hingga miliaran rupiah hasil arisan bodong berada. Hal ini diketahui setelah pihak terlapor mengakui jika uang arisan digunakan untuk memenuhi kebutuhan pribadinya.
Seperti diketahui, jika kasus arisan bodong yang menimpa puluhan warga Desa Wadeng Kecamatan Sidayu, Kabupaten Gresik, yang mengakibatkan mereka mengalami kerugian hingga mencapai 1,7 miliar rupiah tersebut kini statusnya sudah naik ke tahapan penyidikan.
Pihak terlapor yang diketahui bernama Retno Wulandari telah memenuhi panggilan dari tim penyidik Satreskrim Polres Gresik untuk menjalani pemeriksaan.
Meskipun demikian, Korps Bhayangkara itu belum menetapkan terlapor sebagai tersangka atas kasus yang membuat para korban mengalami kerugian besar hingga Rp 1,7 miliar tersebut.
Kanit Tipidek Satreskrim Polres Gresik, Ipda Luthfi Hadi Nugroho, kepada awak media menjelaskan bahwa pihaknya saat ini sudah memeriksa sebanyak 9 orang saksi.
"Termasuk pihak terlapor atas perannya sebagai admin dan koordinator arisan tersebut," ujarnya, Senin (30/12).
Dirinya juga menyebutkan bahwa terlapor yakni Retno mengaku masih membawa uang milik anggota arisan yang dikelolanya, dan sebagian telah digunakan untuk kebutuhan pribadi.
"Sudah ada upaya dari terlapor untuk mengembalikan uang dengan cara dicicil. Namun, niat tersebut tidak dikehendaki oleh para anggota,” bebernya.
Menurutnya penolakan para korban tersebut lantaran nominal yang akan dicicil sangat kecil. Apalagi para korban sudah terlanjur merugi hingga Rp20 hingga Rp40 juta.
Nah oleh karena itu, kini pihaknya masih mengumpulkan bukti-bukti tambahan. Salah satunya keterangan dari para korban yang belum melapor.
“Ada sekitar 50 korban yang belum melapor dan memberikan keterangan. Mohon waktu untuk proses penyidikan lebih lanjut,” lanjutnya.
Dikabarkan sebelumnya, pada 4 November 2024 lalu, puluhan korban arisan bodong asal Wadeng Sidayu, melaporkan Retno Wulandari atas dugaan penipuan.
Para korban mengaku tergiur dengan keuntungan mengikuti arisan yang sudah berlangsung sejak 2021 tersebut dengan modal Rp150 ribu tiap slotnya
Arisan diundi setiap seminggu sekali. Sesuai perhitungan, proses pengundian arisan sudah rampung pada Juni 2024.
Sayangnya, masih terdapat 82 anggota arisan yang belum mendapatkan giliran mendapatkan uang pembayaran.
Para korban mengaku mengalami kerugian sebesar Rp1,7 miliar atas dugaan penipuan arisan bodong itu. (mhb/gol)
Load more