Sementara itu Direktur Tata Kelola Modifikasi Cuaca BMKG Pusat Jakarta, Budi Harsoyo menyampaikan hasil rapat agenda TMC yang diperpanjang.
"Hasil rapat, selama periode 18 Desember sampai saat ini atas permintaan pemerintahan daerah Jawa Timur pada BNPB, kami BMKG melaksanakan operasi modifikasi cuaca yang dapat menyebabkan kejadian banjir, banjir bandang, longsong di wilayah Jawa Timur," terangnya.
Ia menjelaskan, hal ini karena prediksi BMKG selama periode akhir Desember hingga Januari masih cukup tingginya curah hujan.
"Ini karena ada beberapa faktor. Antara lain ada indikasi Lanina dan fenomena regional, juga adanya gelombang atmosfer rosby dan seruak dingin akan aktif di waktu yang bersamaan, sehingga ini akan berkontribusi meningkatkan curah hujan, tidak hanya di Jawa Timur namun juga di seluruh wilayah Indonesia, khususnya Jawa dan Bali," terang Budi.
Adanya hal tersebut, pihaknya dan pemerintah pusat melakukan mitigasi untuk membantu kejadian yang tidak diinginkan agar bencana dapat diminimalisir.
"OMC ini dilakukan sejak tanggal 18 hingga 27 Desember, namun kemudian diperpanjang hingga 10 Januari 2025, Realisisasi tergantung dari BNPB," ujarnya.
Ia menjelaskan secara keseluruhan seluruh Jawa Timur akan diantisipasi dan dimonitor, terutama di wilayah tapal kuda.
Load more