"Segera tinggalkan segala keburukan dan sambutlah Hari Lahir (Harlah) Nahdlatul Ulama pada 31 Januari 2025 dengan optimisme. Kita juga akan memasuki Abad Kedua NU (2026-2126), mari kita jadikan NU sebagai perekat bangsa dan pelopor perdamaian di tengah keberagaman," tegasnya.
Gus Kikin, yang juga Ketua Bidang Ekonomi PBNU, mengajak warga NU untuk terus mengikuti prinsip "memelihara tradisi lama yang baik dan mengambil kebiasaan baru yang lebih baik" (al-muhafadhotu ‘ala qodimis sholih wal akhdzu bi jadidil ashlah). Hal ini dinilai penting, mengingat perubahan dinamika warga NU yang kini banyak terdiri dari masyarakat kelas menengah, urban, dan berpendidikan tinggi.
Ia juga memberikan apresiasi kepada Lembaga Ta'lif wan Nasyr (LTN NU) yang tetap relevan di era digital dengan mempublikasikan karya-karya ulama NU dan memasyarakatkan kebijakan jam'iyah NU melalui berbagai platform digital.
"Kami berharap LTN NU Jatim terus berkembang, memanfaatkan teknologi digital untuk menyebarkan karya-karya ulama dan kebijakan NU di era kekinian," pungkasnya. (roi/hen)
Load more