Gresik, Jawa Timur - Belasan
produsen tempe di Desa Roomo, Kecamatan Manyar, Kabupaten Gresik, Jawa Timur, mulai menghentikan produksi pada Senin (21/2/2022). Aksi mogok produksi ini dilakukan sebagai bentuk solidaritas para perajin tempe di sejumlah daerah yang juga mogok produksi, untuk protes kenaikan harga bahan baku
kedelai.
Kusnoto (33) perajin tempe kelahiran Pekalongan, Jawa Tengah yang telah 7 tahun menetap di Desa Roomo Gresik ini mengaku dirinya sepakat bersama perajin tempe yang lain untuk mogok produksi bersama terhitung hari Senin, Selasa, hingga Rabu tanggal 23 Februari 2022 mendatang.
"
Harga kedelai sebagai bahan baku tempe yang semula Rp9.200 per kilogram tiba tiba naik tinggi hingga menyentuh Rp11.200 per kilogram. Ini gak masuk akal," ujar Kusnoto.
Tidak hanya mogok produksi, Kusnoto pun telah berancang- ancang untuk mengurangi ukuran tempe buatannya, apabila nanti sudah mulai produksi lagi. Dirinya tidak ingin membebani masyarakat dengan kenaikan harga tempe di pasaran.
Dikatakan Kusnoto, beberapa hari sebelumnya, ia bersama 15 perajin tempe yang ada di Desa Roomo, GKB, pengarajin tempe Desa Sembayat, Tlogo Pojok dan Giri telah sepakat melakukan mogok produksi.
Perajin tempe yang mempunyai 2 pekerja itu menyatakan, selama ini dirinya menggunakan kedelai impor sebagai bahan baku pembuatan tempe. Meskipun sebenarnya kedelai lokal tidak kalah bagus dengan yang impor.
" Namun lagi-lagi stoknya tidak tersedia untuk memproduksi tempe." ujarnya, Senin (21/2/2022).
Kusnoto biasanya menjual tempe hasil produksinya di pasar Krempyeng Gresik. Pada waktu sebelum melonjaknya harga kedelai. Sehari dia mampu memproduksi 1 kuintal 70 kilogram tempe. Akan tetapi, sekarang merosot menjadi 1,5 kuintal.
Aksi mogok produksi tempe di Kota Santri ini mendapat perhatian dari Kepolisian. Aiptu Rozi Kanit Binmas Polsek Manyar turun langsung ke rumah pengrajin tempe di Desa Roomo.
Rozi mengimbau Kusnoto dan pengrajin tempe yang lainnya agar tetap menjaga kondusifitas Kamtibmas selama mogok produksi.
"Jangan sampai terjadi gesekan antar pengrajin tempe, yang justru nantinya bisa menimbulkan keresahan masyarakat." tutur polisi berkumis tebal itu pada Kusnoto.
Sementara itu dikonfirmasi terpisah, Kapolsek Manyar AKP Windu Priyo Prayitno mengatakan saat aksi mogok perajin tempe di Gresik situasi Kamtibmas tetap kondusif.
"Kami bersama instansi terkait akan terus monitor dinamika situasi Kamtibmas. Harapannya situasi yang aman dan kondusif tetap terjaga." harap Windu. (habib/ade)
Load more