Situbondo, Jawa Timur - Enam satwa langka akhirnya dilepasliarkan Direktorat Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem (DITJEN KSDAE) Kementerian Kehutanan dan Lingkungan Hidup di hutan Taman Nasional Baluran Kabupaten Situbondo.
Seketrasi DITJEN KSDAE Suharyono, menuturkan, satwa-satwa ini merupakan satwa hasil sitaan dari warga Jakarta beberapa waktu yang lalu. Diharapkan 35 ribu hektar lebih hutan di kawasan konservasi tersebut bisa meningkatkan populasi satwa-satwa yang nyaris punah.
"2 Kucing hutan bernama latin Prionailurus Bengalensis, dua Trenggiling Manis Javanica, satu Landak Histrix Javanica dan satu Merak Hijau ini merupakan sitaan warga Dki Jakarta. Satwa satwa tersebut diserahkan pada BKSDA DKI Jakarta akhir tahun 2021 silam," papar Suharyono.
Sebelum dilepasliarkan ke alam, seluruh satwa telah melalui proses rehabilitasi yang dilakukan oleh BKSDA. BKSDA Jakarta dan DITJEN KSDAE memilih lokasi taman Nasional Baluran sebagai tempat hidup satwa langka ini.
Seluruh satwa yang dilepasliarkan ini langsung masuk ke dalam hutan mencari habitat barunya.
"Kucing hutan yang dilepasliarkan i menyita perhatian karena jarang ditemui, dan corak kulitnya menyerupai macan tutul namun lebih kecil tubuhnya, sehingga sangat Eksotis. Begitu juga dengan dua ekor Tringgiling yang sempat menggulungkan tubuhnya pun langsung berlari ke dalam hutan mencari habitat barunya, "ujar Suharyono.
Pelepasliaran ini sebagai upaya menjaga kelestarian satwa langka di alam liar dan menjaga rantai makanan tetap seimbang di alam bebas. (Hery Sampurno/rey)
Load more