Jombang, tvOnenews.com - Pengrajin tahu di Kabupaten Jombang, mengeluhkan kenaikan harga kedelai impor yang menjadi bahan baku utama produksi tahu. Kenaikan ini membuat para pengrajin harus mencari cara untuk bertahan agar tidak mengalami kerugian besar.
Harga kedelai impor kini telah mencapai Rp 9000 per kilogram, naik dari harga sebelumnya Rp 8000. Kenaikan ini dianggap cukup signifikan dan memberatkan, terutama bagi pengrajin kecil.
“Kenaikannya itu bertahap, mulai dari seratus, dua ratus rupiah, terus naik. Ya mungkin sama seperti sebelumnya, kedelai selalu naik. Untuk mengatasinya, kita atasi dengan memperkecil ukuran tahu. Kalau tidak bisa dengan ukuran, kita terpaksa harus menaikkan harga jual tahu,” ungkap Nuryatin, Senin (6/1).
Demi bertahan di tengah kondisi ini, pengrajin tahu seperti Nuryatin terpaksa harus memperkecil ukuran potongan tahu yang diproduksi. Ini dilakukan untuk menjaga margin keuntungan mereka tetap ada dan tidak merugi akibat melonjaknya harga bahan baku.
“Terpaksa ukurannya kita perkecil. Soalnya jika dinaikan harganya konsumen malah kabur,” ujarnya.
Para pengrajin berharap agar pemerintah bisa segera mengambil tindakan untuk menstabilkan harga kedelai impor, sehingga para pengrajin kecil tidak terhimpit oleh kondisi ini dan bisa terus berproduksi tanpa harus menaikkan harga tahu di pasaran.
Load more