Jember, Jawa Timur- Kelangkaan minyak goreng terjadi di Jember, pasca pemerintah menurunkan harga minyak dari 20 ribu rupiah perliter menjadi 14 ribu per liter. Stok minyak di toko kelontong, pasar tradisional, minimarket dan supermarket kosong.
Tak pelak, jika ada toko yang menjual minyak goreng selalu diserbu pembeli. Mereka akan membeli sebanyak-banyaknya. Kalau pun dibatasi satu orang boleh membeli dua liter minyak goreng saja, mereka pasti akan mengajak anak, suami, mertua, menantu untuk mengantrie minyak goreng.
Untuk menyisiati panic buying atau pembelian besar-besaran, supermarket Dira kencong Jember memberlakukan pembeli layaknya pemilih di pemilu. Mereka wajib mencelupkan jarinya ke tinta, untuk menandai bahwasannya sudah mendapat minyak goreng dengan harga 14 ribu per liter.
"Iya wajib celup tinta," terang Yuli, pembeli minyak goreng.
Namun Yuli tak peduli meski jarinya harus dicelup ke tinta bak pemilu.
"Yang penting saya dapet Minyak. Karena sudah puter-puter toko, tapi stok kosong," jelas Yuli.
Yuli juga mengaku jika cara memasaknya pun berubah untuk menghemat minyak goreng.
“Biasanya tempe tahu digoreng, kini cukup dikukus saja. Hemat minyak," singkat Yuli. (Sinto Sofiadin/rey)
Load more