Pasuruan, tvOnenews.com - Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) masih menjadi momok bagi para peternak di Jawa Timur. Namun, Suparlin, seorang peternak sapi dari Dusun Regrek, Desa Sambirejo, Kecamatan Rejoso, Kabupaten Pasuruan, punya cara unik untuk melindungi 38 ekor sapinya dari ancaman wabah tersebut.
"Kalau sapinya sehat, risiko tertular PMK lebih kecil. Saya nggak mau kejadian tahun lalu terulang lagi," ungkap Suparlin (53), mengingat kembali puluhan sapinya yang mati akibat wabah PMK pada 2022.
Jamu herbal racikan Suparlin terdiri dari bahan-bahan alami seperti kunyit, jahe, kencur, mengkudu, dan bawang merah. Bahan-bahan ini kemudian dicampur dengan tetes tebu agar lebih disukai oleh sapi. Jamu tersebut diberikan setiap hari pada pukul 10 pagi, sebelum sapi-sapinya diberi makan siang berupa rumput dan dedaunan segar.
“Racikannya sederhana, tapi hasilnya bagus untuk kesehatan sapi. Saya juga percaya bahan alami lebih aman,” tambah Suparlin.
Selain jamu herbal, Suparlin juga menerapkan langkah pencegahan lainnya, seperti menyemprotkan cairan pengusir lalat di kandang untuk mencegah penyebaran virus. Ia bahkan menolak kedatangan sapi dari luar untuk menjaga kebersihan dan sterilisasi kandangnya.
"Ini semua demi kesehatan sapi. Itu biasanya jerami saya bakar di dekat kandang agar menghindari nyamuk nggak ke sapi. Takut banget kalau sampai ada yang kena PMK lagi," ujarnya tegas.
Load more