Jombang, tvOnenews.com - Naiknya harga cabai di pasaran menjadi berkah tersendiri bagi para petani cabai di Kabupaten Jombang. Kenaikan harga ini dipicu oleh cuaca ekstrem yang menyebabkan sebagian petani gagal panen.
Namun, berbeda dengan Samsul Maarif, seorang petani cabai asal Desa Grobogan, Kecamatan Mojowarno, Kabupaten Jombang, yang justru menikmati hasil panen melimpah karena menerapkan perawatan khusus pada tanamannya.
Harga cabai yang sebelumnya berkisar Rp40 ribu per kilogram, kini melonjak hingga Rp90 ribu per kilogram di tingkat petani. Kenaikan harga yang tajam ini menjadi angin segar bagi para petani cabai, setelah sebelumnya mereka sempat kesulitan menjual hasil panen akibat harga yang rendah.
“Alhamdulillah, harga cabai saat ini sudah naik. Di pasar, harganya sekitar 100 ribuan, dan di tingkat petani sekitar 80 hingga 90 ribu. Sebelumnya, dua minggu lalu, harganya hanya sekitar 40 hingga 50 ribu,” ucapnya, Selasa (7/1).
Kenaikan harga cabai sudah mulai terjadi sejak bulan lalu, menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru). Selain tingginya permintaan, kenaikan ini juga disebabkan oleh berkurangnya pasokan cabai di pasar akibat banyaknya petani yang gagal panen karena cuaca buruk.
“Kenaikan ini dipengaruhi oleh cuaca hujan yang menyebabkan banyak petani gagal panen,” ujarnya.
Menurut Samsul, salah satu kunci keberhasilannya dalam menjaga kualitas dan kuantitas panen adalah perawatan yang intensif dan terukur.
Dari lahan seluas 1400 meter persegi, Samsul mampu memanen sekitar 1,5 kuintal cabai dalam sekali panen. Pada musim panen ini, ia dapat melakukan panen hingga empat kali dalam sebulan.
“Petani harus lebih cermat dalam menghadapi kondisi cuaca ekstrem yang tidak menentu. Ia menyarankan agar antisipasi dilakukan sejak awal, karena jika tidak, gagal panen bisa menjadi ancaman serius bagi petani,” pungkasnya. (roi/hen)
Load more