Bojonegoro, tvOnenews.com – Tumpukan bangkai sapi dan kambing di pintu air Bendung Gerak, Desa Padang, Kecamatan Trucuk, Bojonegoro, Jawa Timur, mendapat perhatian serius dari Polres Bojonegoro.
Setelah menerima laporan dari warga, Kapolres Bojonegoro AKBP Mario Prahatinta langsung menerjunkan jajaran anggota dari Polsek Kalitidu dan Polsek Trucuk untuk melakukan pengecekan serta pemantauan pada Jumat sore, yang dilanjutkan dengan proses evakuasi pada Sabtu (11/1).
Pihak Polsek juga berkoordinasi dengan Dinas Perikanan dan Peternakan Pemkab Bojonegoro untuk memastikan penyebab kematian sapi dan kambing yang dibuang di aliran Sungai Bengawan Solo, apakah benar terjangkit Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).
Kapolsek Trucuk AKP Achmad Nur Hidayat menjelaskan bahwa proses evakuasi menemui kendala. Selain debit air yang tinggi di pintu air Bendung Gerak, kondisi bangkai sapi dan kambing yang sudah membusuk menyulitkan upaya evakuasi.
“Atas kesepakatan bersama tim dan warga setempat, tiga bangkai sapi dan satu kambing tersebut akhirnya ditenggelamkan, karena tidak bisa ditarik ke bantaran sungai untuk dikuburkan,” jelas AKP Hidayat.
“Kami cek bangkai sapi itu, apakah benar terjangkit PMK. Sampai saat ini, kami belum mengetahui asal sapi yang terdampar di pintu air Bendung Gerak. Bisa jadi bukan dari warga sekitar, tetapi terbawa dari hulu,” terang AKP Hidayat.
AKP Hidayat menambahkan karena kondisi bangkai sudah sangat membusuk, diperkirakan lebih dari sepekan. Sulit dievakuasi, sehingga bersama tim diputuskan untuk ditenggelamkan.
Hasil pemeriksaan dari Dinas Perikanan dan Peternakan Pemkab Bojonegoro mengonfirmasi bahwa bangkai sapi dan kambing tersebut positif terjangkit PMK.
Meski ditenggelamkan, AKP Hidayat menegaskan dengan mengutip keterangan petugas Diskanak bahwa penyakit PMK hanya menyerang hewan dan tidak menular ke manusia. (dra/gol)
Load more