Nganjuk, tvOnenews.com - Penyakit Mulut dan Kuku yang menyerang hewan ternak sapi di Kabupaten Nganjuk terus meningkat secara signifikan. Wabah virus PMK yang sebelumnya menyerang hanya di lima kecamatan, kini merebak menjadi 14 kecamatan di Kabupaten Nganjuk.
Sebaran virus PMK di Kabupaten Nganjuk terus meningkat dikarenakan pihak Pemerintah Daerah khususnya Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Nganjuk belum bisa melakukan upaya pencegahan, yaitu vaksinasi, pasalnya hingga saat ini Pemda belum menerima suplai vaksin dari Pemprov Jatim.
Kabid Peternakan dan Kesehatan Hewan Disnakkan Nganjuk Siti Farida mengaku, pihaknya belum bisa melakukan upaya vaksinasi PMK. Karena belum ada suplai vaksin dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur.
Siti Farida mengatakan, saat ini kasus penyakit mulut dan kuku terus meningkat. Dari laporan yang masuk ada 364 ekor terjangkit virus PMK, 315 ekor positif PMK, 6 ekor dipotong paksa dan 1 ekor mati.
Menurut Siti Farida, sebaran virus PMK awalnya hanya di lima kecamatan dan itu terjadi di Kecamatan Brebek, Sawahan,Wilangan, Ngetos dan Loceret. Saat ini di awal tahun 2025 meningkat menjadi 14 kecamatan.
"Kecamatan yang terbaru masuk data serangan PMK yaitu Bagor, Baron, Gondang, Ngronggot, Rejoso, Sukomoro, Tanjunganom, Pace, dan Kecamatan Prambon," ujar Siti Farida.
Kabid Peternakan dan Perikanan Disnakkan Nganjuk mengungkapkan, rincian sebaran virus PMK yakni Kecamatan Bagor ada 9 kasus, Baron 43 kasus, Brebek 19 kasus, Gondang 8 kasus, Loceret 40 kasus dan Ngetos 8 kasus.
Lanjut Siti Farida, untuk Kecamatan Ngronggot 97 kasus, Ngronggot Rejoso 13 kasus, Sawahan 5 kasus, Sukomoro 8 kasus, dan Tanjunganom 26 kasus.
Load more