Jember, tvOnenews.com - Jembatan yang menghubungkan Desa Mulyorejo, Kecamatan Silo ke Dusun Mandilis, Desa Sanenrejo, Kecamatan Tempurejo, Jember, putus akibat banjir bandang yang terjadi pada tanggal 22 Desember 2024 lalu. Akibatnya masyarakat dan pelajar harus bertaruh nyawa menyebrangi sungai menggunakan perahu.
Lebih lanjut kata Heri, dampak dari tidak adanya jembatan tersebut, aktivitas masyarakat sangat terganggu, terutama para pelajar yang harus belajar ke sekolah.
“Dampaknya, aktivitas warga sangat terganggu. Khususnya anak-anak sekolah, jadi supaya tidak telat berangkat sekolah kami sebrangkan duluan,” ujarnya.
Menurut Heri, pelajar yang setiap harinya harus disebrangkan dari desa Sanenrejo ke Desa Mulyorejo sekitar 30 pelajar. Itu mulai dari Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP).
“Mulai dari masih PAUD, SD dan SMP dari Desa Sanenrejo, kurang lebih berjumlah 30 anak,” ucapnya.
Kata Heri, pihaknya juga sudah berkoordinasi dengan anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jember. Anggota DPRD ternyata bersedia untuk menyiapkan perahu karet untuk membantu warga dan pelajar melintasi sungai tersebut.
“Kami juga sudah berkoordinasi dengan anggota dewan. Ternyata mereka bersedia menyiapkan perahu karet sebagai sarana untuk melintasi sungai tersebut,” terangnya.
Sementara itu, Anggota DPRD Fraksi Nasdem, David Handoko Seto yang juga merupakan Ketua Baret Rescue menyatakan bahwa pihaknya mengirimkan bantuan perahu karet setelah melihat video penyeberangan menggunakan perahu seadanya.
“Kami terinspirasi dari oleh Polsek Tempurejo. Kami kemudian mengirimkan perahu karet setelah melihat video penyeberangan menggunakan perahu seadanya,” jelasnya.
David menegaskan bahwa perahu karet tersebut akan tetap menjadi sarana masyarakat hingga perahu tersebut sudah tidak dibutuhkan.
“Perahu karet itu akan tetap disana sampai masyarakat bisa mandiri dan perahu karet tersebut sudah tidak dibutuhkan. Jika masih dibutuhkan perahu itu kami tinggalkan disana,” tegasnya. (sss/hen)
Load more