Tuban, tvOnenews.com - Perundungan terhadap siswa sekolah kembali terjadi di Kabupaten Tuban. Ironisnya perundungan ini terjadi di lingkungan pendidikan berbasis agama, Madrasah Aliyah (MA) Negeri 2 Tuban. Gegara perundungan tersebut dua siswi dan seorang siswa hanya pasrah menerima kenyataan pahit dikeluarkan dari sekolahnya. Mereka adalah Rizal, Risma dan Bunga, (ketiganya bukan nama sebenarnya).
Dengan nada suara agak berat, pelan-pelan Rizal mulai menceritakan kisah hidup yang dialaminya. Sejak duduk di bangku SMP dirinya sudah ditinggal orang tuanya pergi bekerja di Kota Surabaya. Dan sejak saat itu ia hidup berdua bersama kakeknya yang sudah renta. Setahun yang lalu kakeknya meninggal, sehingga dirinya hidup sebatang kara.
Sebelum dikeluarkan dari sekolah, ia mengaku beberapa kali dipanggil pihak sekolah karena sejak setahun terakhir nunggak pembayaran, dan juga sering bolos.
"Saya tidak bayar sekolah karena tidak punya uang, dan sering bolos tidak bisa berangkat sekolah jika tidak ada tumpangan kendaran dari teman," tutur Rizal dengan nada sedih.
Jarak sekolah dengan tempat tinggalnya, lanjut Rizal, sekitar 15 kilometer. Untuk bisa berangkat ia hanya mengandalkan belas kasih dari temannya agar bisa nebeng sampai ke sekolah. Itupun Jika temannya sudah lewat ia tak bisa berangkat.
Untuk kebutuhan makan sehari-hari, Rizal mengaku sering membantu tetangga dan mendapatkan upah makan sebagai imbalan jasa.
"Tetangga di sini baik-baik saya sering dikasih makan," tutur Rizal dengan tatapan mata kosong.
Load more