Nasib lebih tragis juga dialami Bunga, warga Desa Pakis Kecamatan Grabagan. Siswi kelas XII ini, ibarat sudah jatuh tertimpa tangga. Belum pulih kepedihan akibat beberapa waktu lalu ayahnya meninggal dunia, kini harus kembali menerima kenyataan pahit dikeluarkan dari sekolah tanpa alasan yang jelas.
"Saya datang ke sekolah terima rapor akhir Desember kemarin. Saya dipanggil ke ruangan wali kelas. Ternyata mendapat surat anak saya dikeluarkan dari sekolah. Saya sempat shock dan kaget, apa alasanya," kata Ulan, orang tua Bunga, saat ditemui di rumanya Rabu (15/1) siang.
Dengan mata sembab, sembari sesekali menyeka air matanya, Ulan melanjutkan cerita, bahwa saat itu dirinya sempat menanyakan kepada wali kelas apa alasan anaknya dikeluarkan dari sekolah. Namun hanya dijawab, perintah atasan.
"Saya waktu itu nangis, saya tanya kenapa bu anak saya dikeluarkan. Dijawab, katanya perintah atasan, saya gak tahu atasan itu siapa," ungkap Ulan, sambil sesenggukan, mengingat peristiwa saat itu.
Saat ini Bunga masih terus berusaha mencari tempat sekolah baru, namun pihak sekolah menyarakan agar dirinya sekolah di wilayah Kecamatan Plumpang.
“Katanya saya disuruh pindah sekolah di Plumpang,” timpal Bunga yang sejak tadi mendampingi ibunya.
Kepala MAN 2 Tuban, Tasmo, ketika dikonfirmasi via whatsap, mengaku tidak pernah mengeluarkan siswanya, namun demikian ketka ditanya ia enggan menjelaskan.
Load more