Batu, Jawa Timur - Pedagang gorengan tahu di Kota Batu mengeluhkan harga minyak goreng yang masih tinggi. Selain harga yang tinggi, kini minyak goreng pun susah untuk dicari. Begitu juga dengan harga kedelai yang turut naik menyebabkan ongkos produksi membengkak.
Kelangkaan dan mahal nya harga minyak goreng dikeluhkan sejumlah pedagang kecil, yang menggunakan minyak goreng.
Reti salah seorang pedagang tahu goreng di Batu mengaku, semenjak minyak goreng langka dan mahal,penghasilannya menurun. Karena tidak berani menaikkan harga tahu gorengnya.
"Iya mas, saya tidak berani menaikan harga, jika harga tersebut dinaikkan, pelanggan tidak lagi mau beli. Penghasilan kami menipis, bahkan sama sekali tidak ada ke untungan,karena biaya belanja minyak goreng dan tahu juga naik, apalagi naiknya harga minyak goreng juga dibarengi susahnya mendapat stok minyak goreng,"terang Reti.
Kondisi serupa juga dirasakan oleh pedagang tahu goreng di Kota Batu lainnya. Tatik mengaku omzetnya sekarang turun hampir 80 persen. Kondisi tersebut dikarenakan harga minyak goreng yang mahal dan diperparah oleh harga kedelai juga yang ikut naik.
"Akibat tingginya harga kacang kedelai, omzet sekarang turun sampai 80 persen ditengah pandemi ini, apalagi sekarang harga minyak goreng sulit didapat dan harganya juga tinggi," kata Tatik seorang pedagang tahu goreng .
Agar tidak merugi akibat ongkos produksi yang tinggi, Tatik mengaku terpaksa menerima keadaan, karena mau naikkan harga tahu goreng khawatir malah tidak laku.
Dengan kondisi tersebut, para pedagang berharap pemerintah segera turun tangan untuk menstabilkan harga minyak goreng dan kedelai. (Edy Cahyono/rey)
Load more