“Mungkin dia malu kepada teman-temanya setelah video syur dirinya viral, sehingga tertekan. Saat masuk sekolah juga tidak langsung masuk kelas tapi bersembunyi di kamar mandi. Jadi karena merasa malu, ingin pindah sendiri,” tandas Muktamir yang diamini Waka lainnya.
Ditambahkan Amir, demikian Waka Kesiswaan ini kerap disapa, pihak sekolah juga tidak pernah mempersoalkan terkait tunggakan sekolah, karena semuanya sudah beres tidak ada masalah dalam pembayaran.
“Walas (wali kelas,red) tidak pernah menodong pembayaran, karena aktif bayarnya tidak ada masalah di pembayaran. Sehingga tidak ada alasan dikeluarkan karena nungak SPP,” pungkasnya.
.
Diberitakan sebelumya, seorang siswa dan dua siswi MAN 2 Tuban, diduga dikeluarkan dari sekolah gegara sering bolos dan pornografi. Mereka adalah Rizal, Risma dan Bunga, (ketiganya bukan nama sebenarnya).
Rizal, siswa kelas XII IPS-2, asal Kecamana Soko ini, terpaksa keluar dari sekolah karena sering bolos sekolah. Menurut pengakuannya, ia sering bolos tidak bisa berangkat sekolah karena tidak memiliki kendaraan.
Jarak sekolah dengan tempat tinggalnya sekitar 15 kilometer. Untuk bisa berangkat ke sekolah, ia mengandalkan belas kasih temannya untuk nebeng motor sampai ke sekolah. Bahkan untuk kebutuhan makan sehari-hari, ia juga mendapat bantuan dari para tetangganya.
Lain halnya dengan Risma, siswi yang sudah duduk Kelas XII asal Kecamatan Rengel ini juga terpaksa harus rela keluar dari sekolah diduga lantaran video syurnya beredar di masyarakat. Ia pun hanya bisa pasrah saat pihak sekolah mengeluarkan dirinya. Padahal Ia sudah duduk dibangku kelas 12 dan sebentar lagi mengikuti ujian kelulusan.
“Sebagai orang tua saya sangat sedih, anak dikeluarkan dari sekolah dan tidak diterima di sekolah lain,” tutur Rakijan, ayah Risma saat ditemui di rumahnya di Kecamatan Rengel.
Load more