Sutris juga meminta kepada teman-teman anaknya maupun masyarakat untuk tetap tenang, tidak terpancing dan terprovokasi untuk melakukan aksi balasan.
Senada dengan harapan orang tua, Riki selaku koordinator Bonek Lumajang juga menghimbau kepada semua anggota komunitas Bonek Lumajang, tetap menjaga kondusifitas Lumajang pasca terjadinya insiden pengeroyokan.
“Saya berharap kepada seluruh dulur-dulur Bonek, agar menjaga kondusifitas Lumajang dan tidak terpancing untuk melakukan tindakan anarkhis dan untuk daerah lainnya. Mohon tidak terprovokasi karena kejadian tersebut sudah masuk dalam kejadian kriminal, maka kita percayakan untuk penyelesaianya secara hukum,” kata Riky.
Sementara itu, Wakapolres Lumajang, Kompol Kristiyan Beorbel Martino menyatakan, bahwa kasus pengeroyokan dan penganiayaan ini telah ditangani Satreksrim Polres Lumajang yang saat ini masih dilakukan upaya pengungkapan.
Saat ini, tim di lapangan terus melakukan serangkaian penyelidikan, pengumpulan barang bukti pendukung seperti rekaman cctv, dan memeriksa sejumlah saksi. Untuk itu, pihaknya meminta masyarakat tetap tenang dan menjaga situasi tetap kondusif.
“Kami menghimbau kepada masyarakat untuk tetap menahan diri, menjaga situasi tetap kondusif serta mempercayakan penanganan kasus ini kepada polres Lumajang,” tegas Wakapolres.
Sebelumnya, insiden aksi pengeroyokan menimpa tiga pemuda usai acara nonton bareng (nobar) BRI Liga 1, yang mempertemukan Persebaya vs Arema di Stadion I Wayan Dipta, Gianyar, Bali, Rabu malam (22/02/2022). Kejadian berawal ketika tiga pemuda nonton bareng (nobar) di depan kantor DPC Nasdem. Usai laga, tiga orang yang merupakan korban pengeroyokan tersebut berpindah tempat untuk nongkrong di sebuah warung kopi, jalan Imam Suja'i. Tak berselang lama lewatlah gerombolan bermotor sejumlah kurang lebih 35 orang dengan menggunakan motor, sekitar pukul 23.00 WIB.
Load more