Lumajang, Jawa Timur - Setelah menjalani operasi akibat luka bacok serius di bagian perut, kondisi kesehatan Alwi Sihab Hantri Pratama, 18 tahun, korban pengeroyokan dan penganiayaan sekelompok supporter bola, kini sudah mulai membaik dan tinggal pemulihan.
Saat ini, korban masih menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Bhayangkara Lumajang, didampingi kedua orang tuanya, Sutrisno dan Khunaeni.
“Alhamdulliah, sudah dioperasi, kondisinya kini sudah mulai membaik dan menunggu pemulihan,” kata Sutrisno (25/02/2022).
Pada saat kejadian yang menimpa putra semata wayangnya ini, Sutrisno mengaku sedang tidak berada di rumah. Warga Dusun Besuki, Desa Kloposawit, Candipuro ini sedang berada di Surabaya untuk bekerja.
“Saya baru pulang kemarin siang (24/02/2022) setelah ditelepon istri dan langsung datang ke Polres untuk dimintai keterangan hingga sore hari,” kata Sutris.
Selesai menjalani pemeriksaan, Sutris langsung bergegas ke rumah sakit untuk melihat kondisi anaknya yang baru saja menjalani operasi dan bisa bernafas lega, setelah melihat kondisi anaknya sudah membaik. Kepada pihak kepolisian, orang tua korban mengucapkan banyak terima kasih atas upaya kerasnya, untuk segera mengungkap kasus ini.
“Saya ucapkan banyak terima kasih kepada polres lumajang, yang terus berupaya keras mengungkap kasus ini. Saya berharap, polisi segera mengungkap dan menangkap para pelaku pengeroyokan anak saya ini,” tegas Sutris.
Sutris juga meminta kepada teman-teman anaknya maupun masyarakat untuk tetap tenang, tidak terpancing dan terprovokasi untuk melakukan aksi balasan.
Senada dengan harapan orang tua, Riki selaku koordinator Bonek Lumajang juga menghimbau kepada semua anggota komunitas Bonek Lumajang, tetap menjaga kondusifitas Lumajang pasca terjadinya insiden pengeroyokan.
“Saya berharap kepada seluruh dulur-dulur Bonek, agar menjaga kondusifitas Lumajang dan tidak terpancing untuk melakukan tindakan anarkhis dan untuk daerah lainnya. Mohon tidak terprovokasi karena kejadian tersebut sudah masuk dalam kejadian kriminal, maka kita percayakan untuk penyelesaianya secara hukum,” kata Riky.
Sementara itu, Wakapolres Lumajang, Kompol Kristiyan Beorbel Martino menyatakan, bahwa kasus pengeroyokan dan penganiayaan ini telah ditangani Satreksrim Polres Lumajang yang saat ini masih dilakukan upaya pengungkapan.
Saat ini, tim di lapangan terus melakukan serangkaian penyelidikan, pengumpulan barang bukti pendukung seperti rekaman cctv, dan memeriksa sejumlah saksi. Untuk itu, pihaknya meminta masyarakat tetap tenang dan menjaga situasi tetap kondusif.
“Kami menghimbau kepada masyarakat untuk tetap menahan diri, menjaga situasi tetap kondusif serta mempercayakan penanganan kasus ini kepada polres Lumajang,” tegas Wakapolres.
Sebelumnya, insiden aksi pengeroyokan menimpa tiga pemuda usai acara nonton bareng (nobar) BRI Liga 1, yang mempertemukan Persebaya vs Arema di Stadion I Wayan Dipta, Gianyar, Bali, Rabu malam (22/02/2022). Kejadian berawal ketika tiga pemuda nonton bareng (nobar) di depan kantor DPC Nasdem. Usai laga, tiga orang yang merupakan korban pengeroyokan tersebut berpindah tempat untuk nongkrong di sebuah warung kopi, jalan Imam Suja'i. Tak berselang lama lewatlah gerombolan bermotor sejumlah kurang lebih 35 orang dengan menggunakan motor, sekitar pukul 23.00 WIB.
Melihat tiga orang ngopi dengan atribut Persebaya, gerombolan tersebut putar balik menghampiri korban dan langsung menyerang , sehingga mengakibatkan satu pemuda mengalami luka bacok cukup parah dan harus dilarikan kerumah sakit. (Wawan Sugiarto/hen)
Load more