Jember, Jawa Timur - Arif Rachman Hakim (33) tersangka utama dalam kasus pembunuhan terhadap Galau Wahyu Utama (20) Mahasiswa jurusan Bahasa Inggris Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Jember, hanya bisa tertunduk menyesali perbuatannya.
Pria asal Dusun Krajan Timur, Desa/Kecamatan Jelbuk itu, tak menyangka jika aksi sadisnya 9 tahun silam tersebut terungkap dan berujung dirinya ditangkap polisi. Arif menceritakan bahwa antara dirinya dengan korban tidak saling mengenal.
"Awalnya saya hanya ingin mengambil mobilnya saja, tidak ada niatan sampai membunuh," ungkap Arif di Mapolres Jember, sebagaimana dikutip, Jumat (25/2/2022).
Menurut Arif, saat itu dia berpacaran dengan seorang wanita yang merupakan anak dari salah satu kepala dinas di Jember medio 2010. "Bisa dibilang, pacar saya ini anak orang kaya, anak dari kepala dinas (menyebut salah satu dinas di Jember)," kata Arif.
Sementara Arif sendiri, merupakan anak dari seorang PNS yang bekerja di lingkungan Universitas Jember (Unej). Namun pada tahun 2010, ayahnya meninggal dunia.
Kala itu, Arif juga tercatat sebagai mahasiswa semester akhir Fakultas Hukum Unej. "Saya semester akhir dan tinggal skripsi saja," kenangnya.
Hubungannya dengan sang pacar, mendapat pertentangan dari orang tua wanita tersebut. Meski begitu, Arif menjalani hubungan pacaran selama 7 tahun bahkan sampai menikah.
Suatu ketika, Arif menghubungi pacarnya melalui telepon dan sempat mendengar kata-kata orang tua pacarnya yang menurut Arif sangat menyakitkan.
"Intinya, ayahnya saat itu bilang ke pacar saya untuk apa pacaran dengan saya, wong ekonominya gak jelas. Bahkan, ayahnya meminta pacar saya itu untuk pacaran dengan orang yang sederajat," kata Arif.
Sejak itulah, Arif yang kala itu berbisnis jual beli motor bekas, nekad menyewa mobil rental yang tujuannya dipamerkan kepada calon mertuanya.
"Dengan mobil rental itu jenis Avanza, saya datang ke rumah pacar saya. Calon mertua sempat nanya itu mobil siapa, ya saya bilang milik saya yang dibeli dengan cara kredit," katanya.
Agar sang calon mertua tak curiga, beberapa kali Arif datang selalu menyewa mobil dengan jenis dan Nopol yang sama. Ternyata, cara yang dilakukannya membuahkan hasil.
"Awalnya calon mertua yang biasanya pakai panggilan 'Mas' ke saya, berubah jadi 'Nak'," kata Arif.
Sebelumnya, Polres Jember mengungkap pembunuhan terhadap Galau Wahyu Utama (20), mahasiswa semester 2 Pendidikan Bahasa Inggris Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Jember (Unej) yang terjadi sembilan tahun silam.
Pada hari Selasa 26 Februari 2013 silam, Galau ditemukan tewas terikat dan sekitar 90 persen tubuhnya terbakar di salah satu area perumahan di Jalan M Yamin, Kelurahan Tegalbesar, Kecamatan Kaliwates, Jember. Galau merupakan warga Jalan Brigpol Sudarlan, Kelurahan Nangkaan, Kecamatan/Kabupaten Bondowoso. (sinto/ito)
Load more