"Memang ada kenaikan harga, tapi saya tetap beli karena sudah biasa konsumsi kaki sapi," kata Ririn ketika ditemui di lokasi yang sama.
Ririn tidak terlalu khawatir dengan dampak PMK, meskipun penyakit ini telah meluas di berbagai kecamatan di Jember. Menurutnya, cara pengolahan yang benar dapat mengurangi risiko.
"Yang penting masaknya lebih hati-hati kebersihannya terutama, supaya tetap aman dikonsumsi," ujarnya.
Berdasarkan data, PMK di Jember telah menjangkiti ternak di 29 dari 31 kecamatan, menunjukkan penyebaran yang masif dalam beberapa bulan terakhir.
Para pedagang berharap wabah ini segera teratasi agar pasokan dan penjualan kembali normal. Hingga kini, mereka terus berupaya menjaga stok meski jumlahnya terbatas.
Wabah PMK di Jember tidak hanya berdampak pada pedagang, tetapi juga konsumen yang harus menyesuaikan kebutuhan mereka di tengah situasi ini. (sss/hen)
Load more