Ia menambahkan, ritual ini juga bertujuan agar tempat ibadah suci dan siap digunakan untuk perayaan Imlek pada 29 Januari 2025.
Filosofi pembersihan dengan air mawar berakar dari tradisi lama saat rupang masih terbuat dari kayu. Air mawar dipercaya menjaga kesucian dan daya tahan kayu.
Sementara itu, penggunaan air teh bertujuan melindungi rupang kayu dari serangan serangga. Teh membantu mencegah kerusakan pada bahan kayu.
Setelah tahap perendaman, rupang dibersihkan dengan air pewangi. Tahap ini memberi keharuman pada rupang sebagai simbol kesucian.
Selain rupang, umat Tionghoa juga membersihkan ke-18 altar di klenteng tersebut. Ritual ini menambah suasana khidmat menjelang Imlek.
Tradisi memandikan rupang di Klenteng Pay Lien San menjadi pengingat akan pentingnya menjaga kebersihan lahir dan batin dalam menyambut tahun baru. (sss/gol)
Load more