Bahkan, baru 4 hari pasar hewan ditutup, kerugiannya sudah lebih dari Rp1.000.000 atau setara dengan terjualnya 5 ekor kambing.
"Kalau ditutup efeknya luar biasa. Orang-orang hanya mau nyari nafkah 10 ribu 20 ribu saja malah ditutup tempat penghasilannya," tambahnya.
Gimin (44), pedagang lainnya mengatakan, pemerintah seharusnya memberikan solusi kepada para pedagang sebelum dilakukan penutupan.
Agar, para pedagang yang sudah bertahun-tahun menggantungkan hidup di pasar tidak ada yang dirugikan dengan kebijakan tersebut.
"Dinas ini hanya berani nutup tapi gak ada solusi. Jika ditutup, setidaknya ada jaminan bagi kami yang kerja di pasar," kata Giman.
Sementara, Kabid Peternakan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Lumajang Endra Novianto menjelaskan, penutupan pasar hewan ini dilakukan untuk meminimalisir resiko penyebaran virus PMK.
Menurutnya, petugas sering menemui sapi dengan gejala klinis PMK dibawa pemiliknya ke pasar hewan.
Load more