Sidoarjo, tvOnenews.com - Klenteng Tri Dharma Teng Swie Bio di Krian, Sidoarjo, melaksanakan tradisi sakral memandikan rupang (patung dewa-dewi) menjelang Tahun Baru Imlek 2576. Ritual ini menjadi bagian penting dari persiapan menyambut Tahun Ular Kayu, sekaligus simbol pembersihan spiritual umat Tri Dharma.
Ketua Klenteng Teng Swie Bio, Lilian Anggraheni, menjelaskan bahwa tradisi ini diawali dengan prosesi mengantar dewa-dewi ke surga melalui doa khusus.
"Kami mengantar dewa-dewi terlebih dahulu dan mendoakan agar perjalanan mereka dimudahkan. Setelah itu, rupang dimandikan sebagai simbol pembersihan, seperti manusia yang harus membersihkan dirinya," ujarnya.
Proses memandikan rupang dilakukan dengan penuh kehormatan menggunakan air suci. Di klenteng ini, terdapat 11 rupang, termasuk satu rupang tertua yang diwariskan oleh nenek moyang.
"Rupang tertua ini sudah termakan usia sehingga tidak lagi utuh, tetapi kami tetap merawatnya sebagai penghormatan kepada leluhur," tambah Lilian.
Tradisi ini tidak hanya bertujuan untuk membersihkan patung dewa-dewi, tetapi juga untuk memperbarui kesucian tempat ibadah. Area klenteng pun dibersihkan dan dihias dengan ornamen khas Imlek, seperti lampion merah, bunga, dan lilin, menciptakan suasana semarak dan penuh makna spiritual.
Bagi umat, ritual memandikan rupang memiliki makna mendalam. Selain untuk menghormati para dewa-dewi, tradisi ini juga menjadi momen refleksi bagi mereka untuk menyucikan hati dan pikiran menyambut tahun baru.
Load more