Jombang, tvOnenews.com - Enam kecamatan di Jombang pada Senin malam dilanda banjir. Tanggul sungai jebol hingga 20 meter yang mengakibatkan banjir masuk ke pemukiman di Desa Kagulan, Kecamatan Mojoagung. Banjir terjadi karena hujan deras lebih dari tiga jam hingga membuat air sejumlah sungai meluap.
Dari enam kecamatan tersebut, lanjut Wiko, yang terparah di Dusun Kagulan, Desa Janti, Kecamatan Mojoagung. Sebab tanggul aliran sungai yang melintasi desa ini jebol hingga sepanjang 20 meter.
Akibatnya air sungai masuk ke pemukiman warga, tak hanya menggenangi jalan, air juga merendam rumah warga. Hingga Selasa dini hari, tercatat 270 kepala keluarga di Dusun Kagulan terdampak banjir.
Ari Andrianto salah satu warga terdampak mengatakan, banjir terjadi akibat derasnya curah hujan pada Senin siang hingga sore sehingga Sungai Catak Banteng meluap dan tanggulnya jebol, airnya masuk ke Dusun Kagulan.
"Awalnya hujan deras sekitar jam 13.00 siang sampai 16.00 sore. kemudian air sungai meluap. Terus sekitar jam 20.00 tanggul sungai jebol sekitar 20 meter airnya meluber ke pemukiman warga satu dusun," katanya.
Dijelaskan Ari Andrianto, ketinggian air di jalan satu meter, di dalam rumah sekitar 50 sentimeter. Namun warga enggan mengungsi dengan berbagai alasan, salah satunya karena meyakini banjir akan segera surut.
Banjir yang diakibatkan curah hujan tinggi, dari sejumlah desa di enam kecamatan yang dilanda banjir, yang paling parah terjadi di Dusun Kagulan, sebab selain sungai meluap juga terjadi tanggul jebol.
"Yang paling parah ya di tempat kita berdiri ini. Penyebab banjir ya karena memang curah hujan tinggi debit air juga tinggi sehingga memicu luapan banjir," tambah Wiko.
Petugas BPBD, TNI, Polri, PMI dibantu relawan terus keliling ke kampung-kampung yang dilanda banjir untuk antisipasi berbagai kemungkinan, terutama jika ada warga yang terjebak banjir. Namun warga mulai bisa keluar rumah karena Selasa subuh, tren air mulai surut. (usi/far)
Load more