Magetan, tvOnenews.com - Kementrian Sosial RI akan menjamin pendidikan dan menanggung semua kebutuhan dan biaya sekolah anak-anak yang bapaknya menjadi korban tewas longsor di Denpasar, Bali, asal Magetan dan Blitar.
Selain empat keluarga korban asal Desa Pragak Magetan ini, pihak Kemensos RI juga mendatangkan anak dan istri dari korban tewas yang berasal dari Desa Ngrendeng, Kecamatan Selorejo, Kabupaten Blitar.
“Secara prinsip jika tulang punggung hilang maka yang menjadi kekhawatiran ibu-ibu tadi adalah anak-anaknya nanti tidak bisa melanjutkan sekolah, nah itulah tugas kami,” ucap Robben usai bertemu kelima keluarga korban tewas longsor Bali.
Robben menambahkan, tugas Kemensos bersama Pemerintah Daerah Kabupaten Magetan dan Blitar serta Pemprov Jatim adalah memastikan pendidikan anak dari para korban, serta keberlangsungan nasib mereka ke depan.
“Kami pastikan anak-anak ini nanti minimal bisa lulus SMA, harapannya sih tidak hanya SMA tapi kalau bisa ya lulus kuliah lah, agar ada keberlanjutan masa depan anak-anak nanti,” imbuhnya.
Selain memberikan bantuan dari Kementrian Sosial, Robben Rico juga berdialog dengan para keluarga korban. Rata-rata korban yang meninggal ini adalah tulang punggung keluarga.
Sehingga bagi istri atau keluarga yang ditinggalkan, Kemensos akan memberikan bantuan modal usaha agar bisa melanjutkan perekonomian keluarga. Serta mereka nanti juga kita masukkan sebagai penerima bantuan sosial seperti PKH, BLT, bantuan pangan non tunai dan lain sebagainya.
“Kami assessment dulu, kira-kira mereka ini nanti mau usaha apa karena konsepnya Kemensos itu hanya membantu agar mereka ini bisa memiliki penghasilan lagi,” Pungkasnya.
Seperti yang telah diberitakan sebelumnya bahwa tanah longsor yang menimpa rumah kos di Desa Ubung Kaja, Denpasar, Bali pada Senin (20/1/2025) telah menelan korban delapan penghuninya, lima diantaranya meninggal dunia.
Kelima korban tewas yang merupakan pekerja buruh bangunan itu, empat korban berasal dari Magetan dan satu sisanya dari Kabupaten Blitar. (men/far)
Load more