Jember, tvOnenews.com - Polres Jember terus berusaha mengungkap motif di balik pembunuhan anak terhadap ayahnya. Menurut Kapolres Jember AKBP Bayu Gubunagi, pelaku AK saat ini masih menjalani perawatan intensif di rumah sakit dr Soebandi Jember. Luka sayatan di leher AK harus dioperasi karena mengenai saluran pernafasan.
Sementara itu, polisi belum meminta keterangan AK.
"Karena kondisinya tidak memungkinkan, AK belum kami mintai keterangan pelaku. Jadi kami belum mengetahui motif pelaku AK membunuh bapaknya, " jelas Bayu.
AK menjalani hari-harinya dengan rasa ketakutan dan paranoid bertemu orang.
"Saking paranoidnya dia sering mengurung diri di kamar sampai berhari-hari. Meskipun begitu kamarnya tampak bersih dan tertata rapi, " kata Bayu.
Salah satu yang bisa ungkap motif pelaku bunuh bapaknya adalah handphone pelaku.
"Karena dia sering menyebut hidupnya dipantau hacker maka handphone pelaku kami amankan. Namun, kami kesulitan membuka handphone tersebut karena dipassword, " jelas Bayu.
Harapannya handphone tersebut bisa mengungkapkan apa saja kebiasaan pelaku selama ini.
"Nanti bisa dilihat game apa yang sering dimainkan. Atau apakah pelaku punya pinjol dan apa saja aplikasi yang sudah diunduh," kata Bayu panjang lebar.
Bayu menambahkan pelaku masih belum bisa dimintai password handphonenya karena pelaku tutup mulut.
"Pelaku hanya mau berbicara pada seorang kerabatnya saja," jelas Bayu.
Nantinya, polisi akan membawa pelaku ke psikiater untuk mengetahui kejiwaan pelaku.
"Nanti kita bawa ke psikiater, " tandas Bayu.
Sementara itu, AK (18) warga Jadukan Desa Mojosari, Kecamatan Puger, Jembe, pada Senin (27/1) dini hari membantai dan memenggal kepala bapak kandungan sendiri. Pelaku kemudian berkeliling memamerkan kepala bapaknya dan kemudian menyayat lehernya sendiri menggunakan golok. Akibat kejadian tersebut, seorang warga terluka karena terkena sabetan golok pelaku. (sss/hen)
Load more