Surabaya, tvOnenews.com - Din Syamsuddin, Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah periode 2005-2015 menyoroti pentingnya pembentukan generasi muda yang unggul di tengah tantangan era digital. Dia mendorong para orang tua untuk memperhatikan pendidikan anak-anaknya karena dinilai penting untuk masa depan.
Prof. Dr. Muhammad Sirajuddin Syamsuddin, M.A., Ph.D., atau yang dikenal sebagai Din Syamsuddin, memberikan tausiyah dalam peringatan Isra Miraj di SD Muhammadiyah 4 (Mudipat), Pucang, Surabaya Ketua Umum Pimpinan Muhammadiyah pusat periode 2005-2015 ini menyoroti pentingnya pembentukan generasi Rabbani di tengah tantangan era digital.
Din mengajak para orang tua untuk melanjutkan pendidikan anak-anak mereka ke pesantren, termasuk Pesantren Modern Internasional Dea Malela (PMI Dea Malela) yang ia dirikan di Sumbawa, Nusa Tenggara Barat.
"Pesantren ini telah berdiri selama sembilan tahun dan dapat menampung hingga 1.000 santri. Dea Malela menjadi tempat mencetak generasi muda dengan nilai-nilai keimanan dan kecerdasan," ungkapnya.
Din Syamsuddin menegaskan pentingnya menggunakan teknologi sebagai alat untuk kebaikan di era digital ini.
"Teknologi adalah alat, bukan tujuan. Kita harus memiliki literasi untuk memanfaatkan teknologi seperti gadget dan media sosial agar menghasilkan manfaat," ujarnya.
Namun Dia juga menyoroti dampak negatif penggunaan gadget yang berlebihan di kalangan generasi muda.
"Generasi muda cenderung terpengaruh gadget karena kurangnya kontrol dari orang tua dan sekolah. Oleh karena itu, pilihlah sekolah yang mengutamakan pendidikan karakter, seperti SD Muhammadiyah 4 Pucang, dan dukung mereka dengan bimbingan di rumah," paparnya.
Din Syamsuddin menekankan bahwa pendidikan keluarga adalah kunci utama dalam membentuk generasi Rabbani.
"Pendidikan di rumah adalah persemaian pertama. Orang tua jangan menyerahkan sepenuhnya tanggung jawab pendidikan kepada sekolah," pungkasnya.
Melalui sinergi antara sekolah, pesantren, dan keluarga, Din Syamsuddin optimis bahwa generasi muda dapat menjadi insan Rabbani di tengah era digitalisasi.
Sementara, Kepala Sekolah SD Muhammadiyah 4 Pucang, Edy Susanto, menjelaskan konsep sekolah dalam membangun generasi Rabbani.
"Penguatan agama menjadi fondasi utama, diikuti oleh pendidikan ilmu pengetahuan agar anak-anak dapat menghadapi tantangan zaman dengan karakter akhlakul karimah," ujar edy Susanto.
Edy menambahkan bahwa pihaknya juga aktif membekali orang tua melalui program parenting.
"Kami memberikan edukasi kepada orang tua tentang pentingnya kedekatan dengan anak di era digital. Selain itu, kami membimbing siswa agar menggunakan teknologi sebagai alat untuk belajar dan memperluas wawasan," paparnya.
"Dengan pendidikan karakter yang kuat, dukungan teknologi yang terarah, dan peran aktif orang tua, Indonesia memiliki harapan besar untuk mencetak generasi yang berakhlak mulia dan siap menghadapi tantangan global," tandasnya. (msi/gol)
Load more