Jember, tvOnenews.com - Harga sayur mayur di sejumlah pasar tradisional di Jember melonjak tajam pada Kamis (30/1/2025) pagi. Selain sayur mayur, harga bawang merah dan bawang putih ikut meroket. Kenaikan harga tersebut terjadi di Pasar Tanjung, Pasar Kepatihan, Pasar Sabtuan, Pasar Pelita dan Pasar Gebang.
"Harga wortel tembus Rp18 ribu. Dan ini rekor tertinggi harga wortel," jelas Nurhayati, pedagang sayur mayur di Pasar Tanjung.
Kenaikan harga wortel tersebut tidak dibarengi dengan kualitas barang. Wortel mudah busuk dan tidak bertahan lama.
"Terkadang rugi jual wortel karena tidak bisa disimpan terlalu lama. Sehari saja sudah busuk," ungkapnya.
Bagitu pula tomat. Tomat yang awalnya stabil di harga Rp3 ribu sekarang berubah harga menjadi Rp9 ribu per kilogramnya. Kondisi tomat pun tidak jauh berbeda dengan wortel.
"Mungkin petani mengejar harga mahal jadi tomatnya dipanen dini," tambahnya.
Naiknya harga sayur mayur ini karena cuaca buruk. Hujan terus menerus membuat petani gagal panen karena hasil panennya busuk.
Selain sayur mayur yang naik drastis, bawang merah dan bawang putih ikutan naik. Bawang putih kini perkilonya Rp37 ribu sebelumnya hanya Rp24 ribu. Begitu pula harga bawang merah, saat ini harganya mencapai Rp28 ribu per kilogramnya.
Begitu pula cabai rawit harganya bertahan Rp65 ribu. Tidak jauh beda dengan harga cabai besar merah yang mencapai Rp56 ribu per kilogramnya.
Kenaikan harga ini membuat konsumen tak bisa berbuat banyak dan mengeluh. Seperti keluhan Dianasari (33), warga Tegal Besar ini mengaku pusing mengatur keuangan ketika semua harga naik.
"Gimana nggak pusing, belum harga elpiji naik eh harga sayur mayur ikutan naik," keluh Diana.
Diana bercerita pernah membeli cabai rawit di tukang sayur Rp2 ribu rupiah dan hanya dikasih lima biji cabe rawit.
"Belanja Rp50 ribu sehari habis buat beli sayur mayur saja. Belum beli lauk. Akhirnya cuman bisa beli tempe dan tahu," jelasnya.
Diana pun berprasangka jika menjelang puasa ramadhan dan lebaran, harga sembako dan sayur mayur naik drastis.
"Lihat aja, jelang ramadhan dan lebaran semua harga pasti naik," prasangkanya seraya menghela nafas. (sss/far)
Load more