Nganjuk, tvOnenews.com - Seorang pasien di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Nganjuk meninggal dunia setelah menjalani operasi, yang memicu protes dari pihak keluarga. Mereka menduga ada kelalaian medis dan kini menuntut keadilan atas kejadian tersebut.
“Kami merasa ada kejanggalan dalam penanganan medis. Sebelum operasi, kondisi Henny menderita usus buntu, tapi setelahnya malah kritis dan meninggal dunia. Kami ingin ada penjelasan yang transparan dari pihak rumah sakit,” ujar Djarwono, suami korban.
Pihak keluarga kini tengah berkoordinasi dengan kuasa hukum untuk mengambil langkah lebih lanjut, termasuk melaporkan kasus ini ke pihak berwenang.
Suami korban Djarwono mengungkapkan, istrinya masuk rumah sakit pada 2 Januari 2025. Lalu setelah mendapatkan serangkaian tindakan medis, selanjutnya menjalani operasi tanggal 9 Januari.
“Dokter tidak memberi penjelasan pada saya, istri saya sakit apa dan setelah dioperasi, pada tanggal 17 dipindah ke ruang tanpa AC dengan alasan ruang lain sudah penuh. Saya waktu itu juga diminta tanda tangan bila sewaktu waktu istri saya meninggal dunia,” ungkap Djarwono.
Lebih lanjut Djarwono menambahkan, pada Sabtu (18/1) pagi Henny meninggal dunia dan ketika memandikan jenazah, keluarga terkejut mendapati kejanggalan di tubuh Henny.
Load more