Jombang, tvOnenews.com – Sejumlah warga di Kabupaten Jombang mulai kembali memasak menggunakan kayu bakar dan tungku. Hal ini terjadi akibat kelangkaan gas elpiji tiga kilogram di pasaran serta kenaikan harga yang signifikan di tingkat pengecer.
Salah satu warga, Suparmi (53), mengaku mulai memasak dengan kayu bakar sejak sepekan terakhir. Ia terpaksa beralih setelah gas elpiji tiga kilogram mulai sulit didapat di toko kelontong sekitar rumahnya. Selain itu, harga gas melon juga mengalami kenaikan.
"Harganya mahal, sulit dicari. Sekarang harganya Rp20 ribu, sebelumnya Rp18 ribu sampai Rp17 ribu. Ya, lebih hemat pakai kayu bakar," ungkap Suparmi kepada awak media, Rabu (5/2).
Hal serupa juga dialami Ponisri (49), warga lain yang harus memasak nasi dan lauknya menggunakan tungku tradisional. Ia mengaku tidak mampu membeli gas elpiji dengan harga yang semakin mahal.
"Ini tadi masak pakai pawon. Pakai gas elpiji mahal. Sekarang Rp20 ribu, sebelumnya Rp18 ribu. Mulai satu minggu yang lalu. Susah, tidak punya uang apalagi carinya juga sulit sekarang. Di toko klontong juga susah dan banyak syaratnya kalau mau beli," keluhnya.
Warga berharap pemerintah segera mengambil tindakan untuk mengatasi kelangkaan ini. Mereka berharap agar pasokan gas elpiji tiga kilogram kembali stabil dan harganya tetap terjangkau bagi masyarakat kecil. (roi/far)
Load more