Surabaya, Jawa Timur - Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya telah menggelar pembelajaran tatap muka (PTM), sejak 7 Februari lalu. Dengan makin melonjaknya kasus Covid-19 dan telah ditetapkannya Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) pada level 3 di Kota Surabaya, ITS pun melakukan evaluasi penyelenggaraan PTM agar tidak terjadi penyebaran Covid-19 lebih luas di kalangan sivitas akademikanya.
Wakil Rektor I Bidang Akademik dan Kemahasiswaan ITS Prof Dr Ir Adi Soeprijanto MT mengatakan, evaluasi ini dilakukan oleh delapan fakultas yang terdapat di ITS. “Dalam kegiatan evaluasi ini, terdapat beberapa fakultas yang masih memiliki kendala dalam penyelenggaraan secara hybrid,” ungkapnya, Selasa (1/3/2022).
Namun, lanjut Adi, ITS telah melakukan beberapa upaya agar dapat mencegah penyebaran Covid-19 di lingkungan sivitas akademikanya. Salah satunya adalah pengalokasian Wisma Bougenville ITS sebagai ruang isolasi mandiri (isoman) untuk warga ITS yang terpapar Covid-19.
Tak hanya itu, pimpinan ITS juga mengedarkan surat keputusan yang menyatakan perkuliahan harus diselenggarakan secara daring. “Namun, karena situasi ini bersifat dinamis, kami serahkan kepada pihak departemen untuk menentukan perkuliahan dilaksanakan secara hybrid atau daring,” jelasnya.
Meskipun protokol kesehatan (prokes) telah diterapkan dengan ketat oleh sivitas akademika ITS, masih terdapat beberapa kejadian yang menyebabkan penyebaran Covid-19 terjadi di lingkungan ITS. Salah satunya adalah terjadinya pengumpulan mahasiswa di beberapa tempat saat akan mengikuti PTM seperti Gedung Tower ITS 1, Gedung Unit Penyelenggara Mata kuliah Bersama (UPMB), dan Gedung Subdirektorat Koordinasi Perkuliahan Bersama (SKPB).
Menurut laporan dari beberapa satuan petugas (Satgas) Covid ITS, banyak petugas yang kewalahan dalam mengatur mahasiswa yang berkumpul di lingkungan ITS tersebut. Tak hanya itu, masih banyaknya ruang kelas yang belum dibuka, menyebabkan banyaknya mahasiswa yang kumpul di satu tempat.
Ia menambahkan, terdapat beberapa departemen yang akhirnya harus menerapkan penutupan sementara karena penyebaran Covid-19 yang rumit tersebut. Di antaranya adalah Departemen Teknik Sipil, Arsitektur, Teknik Kimia, Teknik Informatika, dan beberapa departemen lainnya. “Penutupan sementara tersebut dilakukan oleh beberapa departemen selama lima hari,” papar guru besar Teknik Elektro ini.
Load more