Lumajang, Jawa Timur - Ada cerita unik di balik kegiatan pasar murah minyak goreng, yang digelar oleh Dinas Perdagangan Kabupaten Lumajang, di Kantor Kecamatan Pronojiwo, Rabu (02/03).
Mulai dari kisah warga yang harus rela menempuh perjalanan jauh sambil menggendong balita, meminjamkan balita demi lolos antrian, hingga aksi curang membayar pakai uang palsu.
Wiranti (35), warga Dusun Besuk Cukit, Desa Sidomulyo, Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang mengaku, harus menempuh jarak sekitar 10 km untuk mendapatkan minyak goreng murah.
"Rumah saya Dusun Besuk Cukit, kira-kira jaraknya 10 km," kata Wiranti di Kantor Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang.
Sambil menggendong anaknya yang masih berusia dua tahun, Wiranti mengendarai sepeda motornya untuk sampai di Kantor Kecamatan Pronojiwo. Perjuangan Wiranti untuk mendapatkan minyak goreng tidak cukup sampai disitu. Setiba di Kantor Kecamatan Pronojiwo, Ia harus mengantri sampai satu jam, bersama ratusan warga lainnya.
Pasalnya, pasokan minyak goreng di Kecamatan Pronojiwo memang langka. Selain karena faktor kelangkaan minyak goreng itu sendiri, juga putusnya jembatan Gladak Perak menjadi faktor sulitnya distribusi minyak goreng.
"Antrinya satu jam, kasian anaknya kepanasan, tapi mau bagaimana lagi, minyak juga susah," ungkap Wiranti.
Load more