Lamongan, tvOnenews.com – Ratusan mahasiswa dari Aliansi BEM Joko Tingkir Lamongan, Rabu siang (19/2) menggelar aksi unjuk rasa di depan kantor Pemkab setempat. Mereka menuntut pemerintah pusat agar membatalkan kebijakan efisiensi anggaran, karena dinilai berdampak pada banyak sektor seperti anggaran pendidikan, pemecatan pegawai dan memicu adanya PHK masal.
Tiba di depan kantor Pemkab Lamongan, mahasiswa memulai aksinya dengan membentangkan poster yang berisikan tuntutan, selain itu, mereka juga melakukan orasi bergantian sembari menuntut agar kebijakan pemerintah yang tidak berpihak kepada rakyat segera di batalkan.
Koordinator Umum Aliansi BEM Joko Tingkir, Rizka Bintang Agus Satriya mengungkapkan aksi unjuk rasa pada siang hari ini menuntut menolak efisiensi anggaran disektor pendidikan, mendesak pemenuhan hak-hak dosen.
“Kami kesini menyikapi terkait efisiensi anggaran pendidikan dan pemenuhan hak-hak dosen yang selama ini terbengkalai termasuk tunjangan kinerja (Tukin) dan memastikan kesejahteraan pendidik,” ujar Rizka.
Tidak berhenti disitu, mereka juga menuntut peninjauan ulang terhadap program makan bergizi gratis (MBG) dan mendesak Pemerintah dan DPR mengesahkan rencana revisi KUHAP.
“Kami juga meminta peninjauan ulang terkait program MBG dengan mempertimbangkan efektivitas dan transparansi agar tidak sekedar menjadi alat politik semata serta mendesak Pemerintah dan DPR mengesahkan KUHAP perampasan aset,” tambahnya.
Suasana unjuk rasa sempat diwarnai aksi saling dorong ketika para pengunjuk rasa meminta Ketua DPRD Lamongan keluar untuk menemui mereka, namun aksi tersebut berhenti ketika salah satu perwakilan anggota dewan berkenan keluar dan bertemu dengan pengunjuk rasa.
Load more