Lumajang, Jawa Timur- Warga lereng gunung Semeru yang berada di bantaran sungai Besuk Sat, Besuk Bang, Besuk Sarat dan Besuk Kobokan harus lebih waspada. Pasalnya kini mereka terancam potensi dua bahaya yang berasal dari Gunung Semeru.
Bahaya yang dimaksud tersebut adalah bahaya sekunder berupa aliran banjir lahar, mengingat cuaca sangat ekstrem beberapa waktu terakhir.
"Bahaya sekunder dimana bahaya ini tergantung dari curah hujan yg terjadi di puncak atau lereng gunung Semeru," kata Liswanto, Kepala Pos Pantau Gunung Sawur.
Selain bahaya sekunder, warga juga harus mewaspadai bahaya primer berupa lontaran material pijar akibat letusan dan guguran awan panas dari gunung tertinggi di pulau jawa tersebut.
Liswanto mengatakan bahwa bahaya primer tersebut berpotensi cukup tinggi terjadi. Mengingat beberapa hari terakhir terjadi luncuran Awan Panas Guguran (APG).
"Bahaya Primer berupa lontaran material pijar yg diakibatkan oleh letusan Gunung Semeru dan guguran awan panas," tambahnya.
Liswanto mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaannya. Terlebih bagi masyarakat yang beraktifitas atau melintasi sungai yang berada di bantaran sungai.
"Kepada Bapak dan Ibu, mengingat cuaca sangat ekstrem dan belum ada tanda-tanda ke normal , maka kami dari PVMBG mengimbau kepada seluruh masyarakat agar selalu meningkatkan kewaspadaan yg tinggi," pesannya.
Liswanto juga menyampaikan bahwa pihak PVMBG di pos pantau akan selalu memperbarui informasi setiap 6 jam sekali, dan akan segera menginformasikan ketika kondisi darurat.
"Diharap selalu memperhatikan rekomendasi dari PVMBG yang laporannya selalu disebarluaskan setiap 6 jam sekali. Dalam kondisi darurat, kami akan selalu menyampaikan tentang aktifitas Gunung Semeru," pungkasnya. (Wawan Sugiarto/rey)
Load more