Probolinggo, tvOnenews.com - Memasuki bulan suci Ramadhan 1446 Hijriyah, para pengrajin camilan jagung kering atau marning kebanjiran pesanan dari berbagai daerah. Kini produksinya naik dari tiga kwintal menjadi satu ton per hari, di Kelurahan Kedung Galeng, Kecamatan Wonoasih, Kota Probolinggo, Jawa Timur.
Kurang lebih 30 pengrajin di Kampung Marning setempat, telah menjalankan usahanya secara turun-temurun. Bahkan sudah mampu menciptakan inovasi dengan menghadirkan berbagai varian rasa, seperti original, sapi panggang, sambal balado, barbeque, dan jagung manis.
Taufik salah satu Pengrajin Marning mengatakan, jika marning khas Kampung Kedung Galeng memiliki keunikan dari segi ukuran yang lebih besar serta tekstur yang lebih renyah dan gurih dibandingkan marning dari daerah lain, Senin (10/3).
"Bahkan proses produksinya masih dilakukan secara tradisional dengan menggunakan kayu bakar untuk perebusan jagung, yang memberikan cita rasa khas," katanya.
Produksi marning ini berpusat di Kampung Marning, hampir seluruh warga berprofesi sebagai pengrajin marning, menjadikan kampung setempat sebagai pusat produksi camilan jagung kering terbesar di daerah Kota Probolinggo.
"Tahun ini, rata - rata produksinya meningkat drastis sejak awal Ramadhan, dari 3 kwintal menjadi 1 ton per hari," terangnya.
Sementara itu, Ririn Pengrajin Marning lainnya menuturkan, bahwa permintaan dari pelanggan terus melonjak berkat berbagai varian rasa baru.
Load more