Probolinggo, tvOnenews.com – Situasi bisnis dan perekonomian Kota Probolinggo dinilai kurang kondusif akibat dugaan polemik seputar Tenaga Kerja Bongkar Muat (TKBM) di Pelabuhan Tanjung Tembaga, khususnya di Terminal Pelabuhan Delta Artha Bahari Nusantara (DABN).
Kondisi ini memicu kekhawatiran di kalangan pelaku usaha dan investor, yang dikhawatirkan enggan berinvestasi dan menjalankan bisnis di kota tersebut.
Syarip Hidayatulah, Ketua Rumah Keadilan Probolinggo Raya mengatakan, diduga terjadi monopoli lapangan pekerjaan di sektor TKBM karena hanya dikelola oleh satu koperasi, Jumat (21/3).
"Bahkan saat ini mayoritas diisi oleh tenaga kerja dari luar Kota Probolinggo, sehingga dinilai kurang memperhatikan stabilitas dan kepentingan masyarakat setempat," katanya.
Lebih lanjut, Syarip Hidayatulah menambahkan, Untuk menanggapi situasi ini, ia berencana mengirim surat kepada berbagai pihak terkait tengah disiapkan.
"Surat tersebut akan ditujukan kepada Kementerian Perhubungan, Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Probolinggo, Wali Kota Probolinggo, Gubernur Jawa Timur, serta Dinas Koperasi Jawa Timur dan pemangku kepentingan lainnya," imbuhnya.
Kondisi ini dianggap merugikan warga Probolinggo yang seharusnya memiliki peluang lebih besar, untuk bekerja di pelabuhan kota mereka sendiri.
Load more