Bangkalan, tvOnenews.com - Ratusan anak muda terlibat aksi perang sarung antar kelompok di Jalan Raya Kamal Bangkalan, Madura. Tidak hanya menggunakan sarung, mereka juga saling serang mengunakan mercon.
Mirisnya lagi, aksi ini kemudian berkembang menjadi lebih masif dan memanas, sehingga rekan-rekan kedua kelompok makin banyak turun ke tengah jalan saling membantu untuk menyerang.
Mereka pun tidak hanya menggunakan sarung sebagai alat saling serang. Mereka juga memakai sreng dor atau petasan kembang api yang dilemparkan kepada lawan untuk mendesak mundur.
Bahkan terlihat ada beberapa orang yang terjatuh, dan tertinggal rekan-rekannya, dan malah dikeroyok oleh kelompok massa lawan.
Tidak ada warga sekitar yang berani mencegah aksi perang sarung tersebut. Mereka pun kemudian melaporkannya ke Mapolsek Kamal untuk dibubarkan.
"Kami dan warga sekitar tidak berani untuk bubarkan, masyarakat takut diserang oleh mereka, aksi ini meresahkan warga sekitar, apa lagi pada jam 23.00 WIB, pada saat warga sedang istrahat,” kata salah satu warga di sekitar TKP.
Petugas Polsek Kamal yang mendapat laporan dari warga, langsung mendatangi TKP. Melihat polisi datang, ratusan anak muda ini kocar-kacir melarikan diri dari petugas ke perkampungan warga.
"Kami langsung ke lokasi, kami belum sampai, ratusan anak muda pada kabur ke perkampungan," kata Iptu Pariadi, Kapolsek Kamal.
Pihaknya sudah melakukan beberapa sosialisasi guna mencegah perilaku anarkis dan berbahaya oleh anak-anak muda, yang sering terjadi saat momen bulan Ramadan. Seperti halnya perang sarung, tawuran, maupun terkait peredaran petasan. Polisi pun menggandeng tokoh masyarakat, sekolah, tokoh agama dan kepala desa setempat serta warga untuk mencegah aksi brutal tersebut.
"Kami sebelumnya sudah melakukan koordinasi dengan kepala desa, tokoh masyarakat, seta mendatangi sekolah-sekolah di Kecamatan Kamal, mensosialisasikan dan mengimbau agar siswa tidak melakukan kegiatan yang mengganggu kamtibmas. Mari kita isi bulan Ramadan ini dengan hal positif," tambahnya.
Pariadi menegaskan, jika aksi perang sarung kembali dilakukan, maka pihaknya tidak segan-segan melakukan upaya hukum. Sebab, perang sarung bisa membahayakan nyawa.
"Kami akan melakukan upaya hukum sesuai prosedur dan akan melakukan koordinasi dengan Polres Bangkalan," tandasnya. (arm/far)
Load more