Banyuwangi, Jawa Timur – Naskah kuno di Banyuwangi segera bebas dari ancaman kepunahan. Manuskrip itu mulai dilakukan digitalisasi oleh perpustakaan Britania Raya, British Library bersama peneliti lokal Banyuwangi. Butuh waktu satu tahun untuk menyelesaikan proyek ini. Sejatinya, digitalisasi naskah kuno ini sudah dimulai Agustus 2021.
Rencananya berakhir pada Agustus tahun ini. “Pada paruh pertama ini, kita fokus pada tahapan persiapan Sumber Daya Manusianya," kata Koordinator Peneliti Program EAP Banyuwangi Wiwin Indiarti saat ditemui di tengah kunjungan di kediaman pemilik naskah di Kampunganyar, Kecamatan Glagah, Banyuwangi.
Selama penyiapan sumberdaya manusia, digelar serangkaian pelatihan. Mulai tim peneliti, petugas pemotretan, pengisian metadata hingga agen lokal. Tujuannya, memastikan bahwa hasil yang diperoleh sesuai dengan standar.
“Tentunya, standar dari British Library,” tegas penerjemah sejumlah naskah kuno Banyuwangi itu.
Dalam digitalisasi ini, ditargetkan memotret 80 naskah kuno di Banyuwangi, termasuk kawasan Tapal Kuda (Jember, Bondowoso, Situbondo dan Lumajang). Dari puluhan naskah kuno itu, lebih dari setengah dari target sudah terdigitalisasi.
Harapannya, dengan digitalisasi mampu menyelamatkan naskah kuno yang rawan rusak. Setidaknya, data yang ada di dalam naskah tersebut.
“Jadi, memori kolektif masyarakat dalam naskah tersebut masih bisa diselamatkan," jelasnya.
Load more