Pacitan, Jawa Timur - Sebuah kota kecil di pesisir pantai selatan Jawa, memiliki banyak destinasi wisata, yang pada bulan ramadhan biasa digunakan untuk ngabuburit.
Masjid Apung yang terletak di kawasan pesisir pantai Pancer Door Kelurahan Sidoharjo, Kecamatan Pacitan Kota ini misalnya. Obyek wisata religi dengan pemandangan alam lautan dan pegunungan asri, menjadi referensi tempat ngabuburit bagi warga yang tengah menjalankan ibadah puasa.
Tempat beribadah tersebut memiliki nuansa religi yang sangat kental dengan memadukan arsitektur bangunan Jawa. Masjid Apung dibangun pada bulan Maret 2019, digagas oleh KH Fuad Habib Dimyati, pimpinan perguruan Islam pondok tertua di Pacitan, yakni Pondok Pesantren Tremas.
Masjid berkapasitas 100 jamaah ini didirikan mengapung di atas aliran air Sungai Grindulu. Masjid apung berukuran lebar 9 kali panjang 9 meter. Bangunannya berbahan baku bambu. Atap masjid berupa ijuk dari pohon aren, bergaya khas joglo dan berdinding tirai serta anyaman bambu untuk lantai dan perabotannya.
Suasana tenang dan asri sangat terasa di masjid apung. Pesona pegunungan di sekelilingnya sangat sejuk. Apalagi semilir angin dan alunan irama ombak lautan di sekitar masjid menambah khidmat dan khusyuk umat Islam yang sedang beribadah.
"Suasananya bisa menambah kekhusukan dalam beribadah. Bacaan ayat suci AlQuran dan wirid wirid lainnya berkumandang setiap saat. Datang ke Masjid Apung ini bisa menikmati dua destinasi wisata. Setelah wisata religi, wisatawan bisa menyejukan hati dengan menikmati alam sekitar masjid dengan panorama pantainya," kata Agnes Prima Artalita, pengunjung Masjid Apung.
Di luar masjid terdapat taman bagi pengunjung yang ingin melepas penat selama berada di sini. Masjid Apung juga dilengkapi dengan fasilitas yang cukup, seperti toilet dan rest area parkir. Semua fasilitas disediakan agar para pengunjung merasa nyaman saat berada di tempat ini.
Load more