Malang, Jawa Timur - Antrean panjang warga yang hendak membeli minyak goreng curah masih terus terjadi di Kabupaten Malang. Sejumlah warga rela berjam jam untuk menjaga antrean jeriken mereka di agen yang menjual minyak goreng curah.
Hal ini terlihat di salah satu agen di Desa Ngijo, Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang, warga yang sebagian besar merupakan pedagang kelontong dan penjual gorengan rela antre agar jeriken mereka tidak digeser oleh orang lain.
"Saya sudah antre sejak pukul 7.30 WIB, sebelum agen minyak goreng buka," kata seorang pedagang gorengan yang sedang mengantre, Alifah, Minggu (17/4/2022) siang.
Alifah merupakan pemilik pedagang gorengan di Karangploso. Dia terpaksa harus mengantre untuk memperoleh minyak goreng curah yang akan untuk gorengannya yang ia jual.
"Alhamdulillah, pembelian tidak dibatasi, bisa memperoleh minyak goreng dalam jumlah yang saya butuhkan," ungkap Alifah.
Alifah mengaku pasokan minyak gireng curah sangat membantu daripada harus membeli minyak goreng kemasan yang harganya mahal. "Saya tidak dapat untung jika menggunakan minyak goreng kemasan karena harganya mahal," kata dia.
Sementara itu, antrean warga yang hendak membeli minyak goreng curah juga terlihat di salah satu agen di kawasan Desa Ngijo, Kecamatan Karangploso, Malang. Antrean warga untuk mendapatkan minyak goreng curah mengular hingga 100 meter.
"Kalau tidak antre, warga tidak dapat minyak goreng, karena kami tidak membatasi warga yang beli, meskipun dari luar Karangploso diperbolehkan beli," kata Toni Suryanto, agen minyak goreng curah.
Lebih lanjut Toni menambahkan, "kan ini minyak goreng subsidi. Jadi, minyak goreng curah kita jual Rp14,500 per liter, dan hari ini kita siapkan 36 ton minyak goreng curah," kata dia.
"Rencananya kami (agen), tidak hanya hari ini saja, kita menjual minyak goreng subsidi, namun terus berkelanjutan setiap hari, kecuali hari jumat kita libur," pungkas Toni. (eco/ito)
Load more